EKBIS.CO, BANDUNG -- Penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dititipkan Kementerian Keuangan kepada bank bjb rampung terealisasi. BUMD Juara Jawa Barat ini bahkan sanggup melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebelum masa tenggat yang ditentukan pada akhir tahun 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan kenerhasilan bank bjb yang sanggup membayar kepercayaan pemerintah dengan kinerja gemilang. bank bjb tak hanya berhasil menyalurkan seluruh dana titipan dari pemerintah pusat dalam tempo singkat, namun juga melipat gandakan pembiayaan mereka sesuai dengan ketentuan.
“Breaking news adalah bank bjb melebihi target (penyaluran dana PEN). Target per Desember menyalurkan Rp 5 triliun. Dana dari (pemerintah) pusat Rp 2,5 triliun, dana sendiri Rp 2,5 triliun. Dana itu sudah habis. Performa penyalurannya sudah habis,” kata Ridwan Kamil.
Berdasarkan catatan perseroan per 18 Oktober 2020, bank bjb sudah menyalurkan dana PEN sebesar Rp 5,34 triliun. Artinya, target leverage 2 kali lipat sebesar Rp 5 triliun telah terlampaui dalam hitungan kurang dari tiga bulan sejak gelontoran dana sebesar Rp 2,5 triliun diterima perseroan pada akhir Juli 2020. Angka realisasi kredit PEN bank bjb hingga pertengahan Oktober itu mencapai 106 persen dari target.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan kesuksesan bank dalam menyalurkan kredit ini tidak bisa dilepaskan dari strategi pembiayaan yang dirancang. Berdasarkan strategi induk, bank bjb fokus menyalurkan pembiayaan di sektor produktif padat karya.
"Sejak awal masa pandemi berlangsung, bank bjb langsung bergerak cepat merespons dinamika yang terjadi. Strategi pembiayaan juga disesuaikan sedemikian rupa dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dinamika yang terjadi. Susunan rencana yang matang ini terbukti ampuh dan dapat diandalkan untuk menunjang kesuksesan upaya stimulasi melalui program PEN," kata Yuddy.
Dalam pelaksanaanya, bank bjb memfokuskan penyaluran pembiayaan pada segmen korporasi dan komersial, serta UMKM yang punya daya pengaruh signifikan sekaligus terbilang prospektif. Langkah ini terbilang manjur dalam mendorong ekspansi kredit PEN bank bjb.
Seiring dengan itu, perusahaan juga bertopang pada program bjb PENtas (Penguatan Ekonomi Nasional Tangguh & Sejahtera) yang didukung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Program ini dibentuk untuk menyelaraskan kepentingan bisnis agar bergerak dalam koridor pemulihan ekonomi.
"Kami juga secara disiplin dan ketat mempraktikkan prinsip prudential banking sebagai upaya mitigasi risiko sejak dini. bank bjb ingin memastikan agar fasilitas pembiayaan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para mitra sehingga memberikan efek domino bagi kebangkitan ekonomi," ujar Yuddy.
Sejumlah sektor ekonomi produktif dan padat karya yang menjadi penerima dana PEN bank bjb antara lain pertanian, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan. Secara total, jumlah debitur yang beroleh stimulasi pembiayaan dari kucuran dana PEN bank bjb ini lebih dari 10 ribu.
Keberhasilan penyaluran dana PEN oleh bank bjb ini membuktikan komitmen kuat yang hinggap di tubuh perseroan. Pencapaian ini sekalogus menggenapi rentetan keberhasilan bank bjb dalam mencatatkan pertumbuhan positif sejak awal tahun.
Dengan bekal sedemikian rupa, bank bjb berada dalam posisi sangat siap jika kemudian mendapat mandat untuk kembali menyalurkan pembiayaan PEN oleh pemerintah. Bekal keberhasilan ini juga membuat Gubernur Ridwan Kamil percaya diri melobi pemerintah pusat agar bank bjb kembali mendapatkan kepercayaan dalam mendukung oenuh kesuksesan program pemulihan ekonomi.