EKBIS.CO, SURABAYA -- PT KAI Daop 8 Surabaya akan kembali menambah dua perjalanan kereta api jarak jauh relasi Malang-Jakarta mulai 1 November 2020. Dua perjalanan tersebut adalah KA Majapahit relasi Malang–Pasar Senen dan KA Gajayana Fakultatif relasi Malang–Gambir. Sehingga total ada 25 perjalanan kereta api jarak menengah/ jauh yang beroperasi di wilayah KAI Daop 8 Surabaya.
"Puncak lonjakan jumlah penumpang pada masa libur panjang akhir pekan pada Oktober 2020 di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya kami prediksi akan terjadi pada tanggal 1 November 2020," kata Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (29/10).
Suprapto mengungkapkan, lonjakan penumpang di wilayah KAI Daop 8 Surabaya pada masa libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW terjadi sejak 28 Oktober 2020. Jumlah penumpang saat itu mencapai 16.919 orang. Padahal hari biasa di masa pandemi rata-rata jumlah penumpang antara 10 ribu hingga 12 ribu.
Suprapto menjelaskan, KA Majapahit relasi Malang–Pasar Senen berangkat dari Stasiun Malang pukul 19.00 WIB dan tiba di Stasiun Pasar Senen Jakarta pukul 09.58 WIB. Rangkaian yang disediakan sebanyak tujuh gerbong kereta kelas ekonomi kapasitas 80 tempat duduk dan satu gerbong kereta kelas ekonomi kapasitas 64 tempat duduk.
"Karena adanya peraturan jaga jarak fisik, maka KA Majapahit hanya diisi dengan kapasitas 430 tempat duduk. Tarif KA Majapahit dari Malang–Pasar Senen antara Rp 220 ribu hingga Rp 270 ribu," ujar Suprapto.
Sementara KA Gajayana Fakultatif berangkat dari Stasiun Malang pukul 19.30 WIB dan tiba di Stasiun Gambir pukul 11.15 WIB. KA Gajayana Fakultatif membawa rangkaian delapan gerbong kereta kelas eksekutif, dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan jaga jarak fisik berjumlah 280 tempat duduk. Tarif KA Gajayana Fakultatif dari Malang–Gambir antara Rp 420 ribu hingga Rp 650 ribu.
"Kami berharap agar calon penumpang yang akan mengunakan layanan rapid test di stasiun, dilakukan H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini demi kelancaran perjalanan dan agar tidak terjadi keterlambatan yang bisa membuat penumpang tertinggal," kata Suprapto.
Suprapto menjelaskan, tujuan dari 25 KA jarak menengah/ jauh tersebut rinciannya, ke arah Jakarta melalui jalur utara (Cirebon) sebanyak 13 KA, ke arah Jakarta melalui jalur selatan (Bandung) 3 KA, tujuan akhir Bandung 2 KA, tujuan Jember/ Banyuwangi 4 KA dan masing-masing 1 KA tujuan Semarang, Lempuyangan, serta Cilacap.