REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berharap adanya kepercayaan masyarakat untuk kembali terbang setelah pemerintah mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Menurut Irfan, meski vaksin telah didistribusikan, kampanye untuk meyakinkan rasa aman kepada masyarakat untuk kembali terbang baik dengan tujuan pariwisata maupun bisnis harus gencar dilakukan.
Namun demikian, BUMN ini juga masih menunggu regulasi maupun protokol kesehatan selanjutnya dari pemerintah terkait vaksinasi pada penumpang.
"Kalau vaksin ini ada, orang seharusnya makin percaya diri. Pertanyaannya, kalau saya divaksin, kemudian anda belum divaksin dan kita duduk satu baris, jangan-jangan ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah semua yang terbang harus divaksin," kata Irfan saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.
Mantan CEO Sigfox Indonesia tersebut tidak menampik bahwa setelah vaksinasi dilakukan, belum bisa sepenuhnya mengembalikan ke kondisi sebelum pandemi Covid-19. Setidaknya, dibutuhkan waktu dua sampai empat tahun agar situasi penerbangan kembali normal.
Dengan situasi penerbangan dunia yang masih menantang, Irfan bersyukur bahwa industri penerbangan di Indonesia masih diuntungkan dengan kekuatan pasar domestik. Berbeda dengan maskapai internasional lainnya yang mengandalkan posisi negaranya sebagai hub tempat perpindahan pesawat.
"Saya tidak ingin menyebut optimis, tetapi kita bersyukur punya domestik market, tinggal bagaimana kita mengkapitalisasi ini dan membuat orang Indonesia mau terbang ke Bali, Medan dan sejenisnya," kata Irfan.
Hingga kini, Garuda terus melakukan kampanye sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada penumpang dengan tujuan memberi rasa aman selama penerbangan.
Salah satu kampanye yang dilakukan, yakni desain masker pada bagian mulut pesawat, untuk menunjukkan betapa seriusnya maskapai tersebut menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Desain hasil karya anak negeri bertajuk Indonesia Pride itu terpampang pada armada B737-800 NG. Desain mask livery tersebut mengangkat tema kebanggaan atas kekayaan ragam budaya dan pesona alam Indonesia antara lain dengan menampilkan motif Barong Bali, simbol eksotisme candi, ikon fauna khas Indonesia komodo serta berbagai representasi kekayaan budaya dan pesona alam nasional lainnya.