EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melayani penumpang selama libur panjang sejak 27 Oktober hingga 2 November 2020. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan selama periode tersebut, okupansi kereta api (KA) Jarak Jauh mencapai 90 persen dari tiket yang disediakan.
"Okupansi ini naik 64 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Bahkan untuk tanggal 28 Oktober dan 1 November 2020, penjualan tiket mencapai 100 persen," kata Didiek, Rabu (4/10).
Total selama periode libur panjang tersebut, KAI melayani 240.823 penumpang KA jarak jauh. Didiek menilai, peningkatan jumlah penumpang tersebut menunjukkan komitmen KAI untuk memberikan pelayanan terbaik kepada msayarakat yang bepergian pada saat libur panjang dengan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.
Didiek mengatakan, tanggal favorit penumpang pada momen libur tersebut yakni pada 28 Oktober 2020 dengan melayani sebanyak 37.143 penumpang KA jarak jauh. Kemudian pada 1 November 2020 juga menjdi tanggal favorit dengan melayani sebanyak 53.007 pelanggan KA jarak jauh.
"Jumlah pelanggan pada tanggal 1 November 2020 tersebut merupakan rekor tertinggi sejak KA jarak jauh dioperasikan kembali secara reguler sejak 12 Juni 2020," ungkap Didiek.
Sementara itu, KAI mencatat rute favorit selama periode libur panjang akhir Oktober 2020 adalah Jakarta-Yogyakarta. Begitu juga dengan rute Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya.
Selama periode libur panjang tersebut, Didiek menuturkan KAI mengoperasikan rata-rata 88 KA jarak jauh perhari. Dia mengatakn, jumlah KA yang beroperasi tersebut naik 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak rata-rata 74 KA jarak jauh per hari.
"Total tempat duduk yang disediakan adalah 267.204 tempat duduk, naik 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 223.268 tempat duduk," jelas Didiek.
Dia memastikan, KAI hanya menjual 70 perssn tiket dari total kapasitas tempat duduk dengan tujuan. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan jaga jarak fisik selama dalam perjalanan dan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Surat Edaran Dirjen Perkeretaapian Nomor 4 tahun 2020.
