EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berbagai upaya strategis yang dilakukan pemerintah untuk terus menggenjot pertumbuhan ekonomi. Termasuk melalui berbagai subsidi dan gerakan.
Capaian program PEN di antaranya ada pada realisasi penyaluan Banpres produktif. Banpres ini telah disalurkan kepada 9,2 juta pelaku usaha mikro dari target 29 juta UMKM. Dengan realisasi penyaluran 76 persen atau Rp 22 triliun dari target Rp 28 triliun.
Selain itu, kata Airlangga, realisasi penyaluran subdisi gaji/upah telah disalurkan kepada 12,2 juta pekerja sepanjang tahap pertama hingga tahap empat dari target 25,7 juta pekerja. Realisasi penyalurannya mencapai 98,4 persen atau Rp 14,6 triliun dari total anggaran Rp 14,8 triliun.
"Subsidi gaji ini kita perluas untuk guru honorer di bawah kewenangan Kemendikbud dan Kementrian Agama," kata Airlangga dalam seminar bertajuk "Transformasi Ekonomi: Momentum Menuju Indonesia Maju dan Unggul" di Aula Unisba, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/11).
Kemudian, kata dia, realisasi program Kartu Prakerja dari sekitar 35,1 juta pendaftar sudah sekitar 5,5 juta penerima manfaat. Dari jumlah tersebut sekitar 4,6 juta peserta sudah menyelesaikan pelatihan dan 3,8 sudah menerima insentif.
"Kami juga melakukan gerakan nasional bangga akan buatan produk Indonesia. Misalnya gerakan belanja di warung tetangga, platform digital yang mempertemukan UKM dengan BUMN, dan lain-lain. Transformasi digital pun terus ditingkatkan," kata Arilangga.
Dalam masa pandemi Covid-19, kata dia, banyak karyawan yang dirumahan dan merasakan PHK. Ia mengharapkan dengan UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan bisa memudahkan para pelaku usaha melakukan usahanya.
Selain itu, kata dia, iklim investasi kembali menggeliar sehingga para pengusaha percaya diri untuk menaruh modalnya untuk usaha di Indonesia. Dengan begitu penciptaan lapangan kerjasama kembali terbuka.
Menurut Rektor Unisba Edi Setiadi, dalam kondisi yang tidak menentu di masa pandemi ini, Unisba mengharapkan kehadiran pemerintah bisa maksimal dalam memulihkan perekonomian Indonesia.
"Pemerintah telah banyak berupaya agar ekonomi kembali stabil. Misalnya pemerintah konsisten untuk melakukan peta jalan manufaktur transformasi ekonomi di tengah kondisi yang tidak pasti ini," kata Edi.
Tantangan tersebut, kata Edi tentunya harus dibarengi dengan konfigurasi strategi yang tepat sasaran. "Salah satunya adanya UU Cipta Kerja. Saat ini tinggal kerja kerasnya semua pihak supaya tidak ada lagi keresahan dan penolakan," ucap Edi.