EKBIS.CO, MAUMERE -- Pandemi Covid-19 yang mengguncang perekonomian nasional memberikan dampak cukup berat bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tidak sedikit pelaku UMKM di Tanah Air yang akhirnya tidak mampu bertahan ataupun memilih untuk alih usaha.
Dengan kondisi tersebut, peran koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi sangat dibutuhkan. Bahkan, hal ini bisa menjadi momentum bagi koperasi untuk unjuk gigi sebagai rumah besar bagi UMKM dan berperan sebagai aggregator.
Demikian disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.Si saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 KSP Kopdit Obor Mas di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/11). Turut hadir, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga dan Ketua Pengurus KSP Kopdit Obor Mas Andreas M. Mbete.
“Ekonomi kita saat ini sedang tidak baik, solusinya adalah membangun kekuatan ekonomi mulai dari skala lokal melalui penguatan peran koperasi. Koperasi harus jadi aggregator, pemberi nilai tambah terhadap usaha-usaha masyarakat, mengoptimalkan fungsi pembinaan, pendampingan serta membantu permodalan,” kata Prof. Rully Indrawan.
Menurut Prof Rully, pelaku UMKM di Tanah Air sudah saatnya meninggalkan pola lama yang menjalankan usaha secara sendiri-sendiri dengan skala kecil, apalagi dihadapkan pula dengan persaingan global yang semakin keras.
“Pelaku UMKM harus bergabung dan berkoperasi. Saat ini dengan adanya Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (UU Ciptaker) pembentukan koperasi lebih mudah karena cukup minimal memiliki 9 Orang dari sebelumnya harus 20 orang Banyak juga izin-izin dipangkas sehingga lebih mudah,” ucapnya.
Prof Rully menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki perhatian lebih terhadap koperasi, khususnya di bidang pangan untuk memiliki skala bisnis berbentuk korporatisasi agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Begitu pula di sektor perikanan dan perkebunan rakyat.
Dalam kesempatan itu, Prof Rully juga memuji perkembangan dan peranan KSP Kopdit Obor Mas yang kini berusia 48 tahun. “KSP Obor Mas ini merupakan koperasi yang modern dan menjadi aset nasional, serta termasuk satu dari lima besar koperasi di Indonesia yang dilibatkan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). KSP Obor Mas ini sudah seharusnya menjadi koperasi percontohan nasional,” tandas Rully.
Ketua Pengurus KSP Kopdit Obor Mas Andreas M. Mbete dalam sambutannya menceritakan perkembangan KSP Obor Mas sejak didirikan pada 1972 dengan 98 orang anggota dan modal Rp100 ribu serta terus meningkat hingga ditargetkan pada akhir 2020 ini memiliki aset Rp1 triliun dengan anggota 100 ribu orang.
KSP Obor Mas kini juga sudah memiliki laporan keuangan yang terdigitalisasi dan tengah mengembangkan digital marketing bagi anggota UMKM produktif di sektor riil. “Periode ini saya namakan periode Revolusi Digital,” ucap Andreas.
Sementara itu, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga mendorong kepada segenap pengurus KSP Obor Mas untuk terus melakukan pembinaan dan pengajaran kepada anggotanya untuk agar bijaksana memanfaatkan modal yang dimiliki dalam pengembangan usaha di tengah pandemi Covid-19.
Rangkaian peringatan HUT ke-48 KSP Kopdit Obor Mas tersebut juga digelar Expo dan pameran produk-produk UMKM anggota KSP Obor Mas dan Seminar Sehari bertajuk “Meningkatkan Kreativitas dan Daya Saing UMKM untuk Menunjang Produktivitas Usaha”. Dalam seminar ini, Sekretaris KemenkopUKM, Prof. Dr. H. Rully Indrawan, M.Si turut menjadi pembicara.