EKBIS.CO, JAKARTA -- Pameran dagang terbesar se-Asia Tenggara Trade Expo Indonesia Virtual-Exibition (TEI-VE) 2020 resmi dibuka di tengah pandemi Covid-19. Acara bertema 'Sustainable Trade in Digital Era' itu dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual.
"Di tengah pandemi, TEI-VE hadir membawa terobosan menjembatani para eksportir Indonesia dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia. Sebab, terbatas ruang geraknya secara fisik," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto pada pembukaan TEI-VE 2020, Selasa (10/11).
Ia mengatakan, tahun ini pameran ekspor tersebut pertama kali diselenggarakan secara virtual, menggunakan teknologi terkini. Itu sebagai upaya Kemendag mentransformasikan sistem pelaksanaan pameran dagang yang semula dilakukan secara tatap muka ke virtual. Hal itu sesuai implementasi kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah di masa tatanan normal baru.
Tema yang diangkat dalam TEI-VE 2020, bertujuan meningkatkan promosi produk buatan dalam negeri ke pasar global serta mengembangkan jejaring bisnis. Hal itu telah dikatakan Agus sejak TEI-VE diluncurkan secara resmi pada 21 September 2020.
"Kami optimis dengan penyelenggaraan virtual ini, TEI-VE akan memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor. Walaupun capaian yang akan sulit menyamai hasil penyelenggaraan TEI 2019 yang berhasil mencatatkan transaksi sebesar 10,96 miliar dolar AS," ungkap Agus.
Ia menambahkan, TEI-VE mendapat antusiasme sangat tinggi dari para eksportir. Terbukti dari jumlah pejuang ekspor yang mendaftar mencapai 690 pelaku usaha, dari target semula sebanyak 300.
Selain itu, hingga 10 November 2020 siang, Kemendag mencatat 3.870 buyer terdaftar dari 109 negara melalui pendaftaran daring maupun melalui perwakilan Indonesia di luar negeri. Pada kesempatan tersebut, Agus juga menyampaikan pada 15 November 2020, Indonesia akan menandatangani mega Free Trade Agreement (FTA) yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dinilai penting bagi perdagangan RI.