EKBIS.CO, SUMBAWA – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan keberhasilan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kementerian Pertanian tidak lepas dari sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda).
"Kerjasama tersebut harus terus ditingkatkan dengan seluruh stake holder lainnya seperti Babinsa dan Babinkamtibmas," ujar Dedi Nursyamsi, saat melaunching Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (14/11).
Dalam Kesempatan itu, Dedi didampingi Pjs Bupati Sumbawa, Komisi IV DPR RI, Duta Petani Milenial asal Sumbawa dan penyuluh pertanian. "Dengan di launchingnya model BPP kostratani, pemberdayaan petani dan penyuluh bisa berjalan lebih baik lagi," tegas Dedi Nusyamsi.
Sementara itu, Pjs. Bupati Sumbawa, Zainal Abidin, mengaku senang. Karena, pemberdayaan petani dan penyuluh yang dilakukan Kementan akan berdampak pada keberhasilan program food estate yang sebentar lagi akan berjalan.
"Saya berharap kepada kementan untuk mendukung suksesnya program food estate, dan kordinasinya bisa berjalan lebih baik lagi," tuturnya.
Anggota Komisi IV DPR RI, H. Muhamad Syafrudin mengatakan, Kostratani merupakan program Kementan yang di mix untuk bermitra kepada siapapun. "Pada prinsipnya, konsep ini untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia terutama pemberdayaan penyuluh dan petani. Pemerintah pusat juga tidak tinggal dan sangat memperhatikan penyuluhsalahsatunya sertifikasi penyuluh menjadi ASN P3K yang bulan Desember akan memperoleh NIP," ujar Syafrudin.
Secara terpisah dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementerian Pertanian akan terus berupaya menggenjot pertanian.
“Kita akan membangun pertanian, meningkatkan produktivitas pertanian. Caranya, dengan memaksimalkan peran BPP melalui Kostratani,” katanya.