EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan sejumlah nilai strategis Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo mengatakan, dari sisi lokasi Pelabuhan Patimban sangat strategis.
“Lokasinya sangat strategis di pusat pengembangan industri. Karawang dan Subang, kan industri akan ke sana pengembangannya,” kata Agus dalam sebuah diskusi virtual, Senin (16/11).
Agus mengatakan, pelabuhan tersebut juga akan mudah terkoneksi dari tangerang, Jakarta, Bekasi, Karawang, hingga Patimban. Bahkan, Agus memastikan Pelabuhan Patimban juga dapat dikonsolidasikan dengan Cirebon dan Kertajati.
Dia menambahkan, pelabuhan yang memiliki dermaga di atas laut tersebut juga memiliki potensi pengembangan yang prospektif. “Kalau pertumbuhannya signifikan, bisa diduplikasi ke sebelah-sebelahnya. Bisa membuat desain ke pengembangan selanjutnya,” jelas Agus.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Pelabuhan Patimban akan selesai dibangun secara menyeluruh pada 2027. Budi menuturkan, saat itu diharapkan industri banyak yang berkembang di Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan menggunakan Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan utama dalam proses ekspor impor dan distribusi ke seluruh Indonesia.
“Ini akan membuat perekonomian Jawa Barat berkembang dan secara nasional memberikan alternatif dalam proses ekspor impor barang,” ujar Budi.
Terlebih, Budi mengatakan kegiatan pengiriman barang otomotif banyak dilakukan di Karawang. Dengan adanya Pelabuhan Patimban, Budi menilai industri otomotif dapat memanfaatkan dan memaksimalkannya.
“Patimban, Kertajati, Cirebon adalah titik yang menjadi prospek cerah untuk logistik nasional,” tutur Budi.
Soft launching Pelabuhan Patimban tahap pertama ditargetkan pada Desember 2020. Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,75 juta peti kemas (TEUS). Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 Juta TEUS, dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUS (keseluruhan atau ultimate).
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor (Car Terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Car Terminal ini nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun pada kondisi ultimate.
Dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor produk kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.