Kamis 26 Nov 2020 16:03 WIB

KIP Apresiasi Pengelolaan Informasi Publik di Kementan

Keterbukaan informasi jadi bagian penting, sekaligus tolak ukur menjaga ritme kerja

Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa keterbukaan informasi merupakan bagian dari managmen yang harus bergulir secara modern sesuai dengan proses pembangunan pertanian yang sedang berlangsung.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa keterbukaan informasi merupakan bagian dari managmen yang harus bergulir secara modern sesuai dengan proses pembangunan pertanian yang sedang berlangsung.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP), Arif Adi Kuswardono mengapresiasi perkembangan pengelolaan informasi publik yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) secara cepat dan tepat. KIP, kata Arif, menilai kinerja Kementan di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo memiliki kemajuan yang signifikan.

"Kementan mengalami beberapa hal yang menurut saya memang baik dan layak diapresiasi. Terutama terkait pengelolaan informasi publik yang dihasilkan. Jadi kementan ini telah melakukan semacam greeting value," kata Arif, Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga

Adapun terkait penganugrahan Kementan sebagai Kementerian terbaik peringkat 1, dalam mengelola informasi dan komunikasi publik, menurut Arif, adalah penilaian yang cukup masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan. Sebab sejauh ini Komisinya telah menggunakan 2 parameter utama yang bisa dijadikan nilai dan rujukan bagi Badan atau Kementerian dalam mendapatkan penghargaan.

"Kami membuat kriteria baru (tambahkan) selain dengan parameter standar yang ada di UU 14 tahun 2008. Pertama kami gunakan aplikasi E-Monev terkait daftar informasi dan kanal informasi. Kemudian yang kedua, kami gunakan parameter presentasi," katanya.

Arif menjelaskan, parameter presentasi merupakan pengumpulan nilai paling besar karena mencakup inovasi pelayanan informasi publik dan pemenuhan kewajiban informasi Covid-19 yang dilakukan Kementan.

"Nah, dua parameter itu yang kami gunakan sebagai penilaian. Misalnya begini, Kementan mampu memperbaiki informasi data produksi beras yang selama ini menjadi problem bahkan konflik dengan lembaga lain," katanya.

Menurut Arif, sebuah informasi data menjadi penting karena menyangkut dasar kebijakan publik yang akan dilakukan. Dengan data, semua orang bisa mengambil benefit dan manfaat yang didapat. Lebih dari itu, validasi data juga bisa memberi kebaikan terhadap peningkatan produksi pertanian.

"Bahkan kementan menurut saya berhasil melakukan pengembangan beberapa upaya pengolahan informasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Menurut saya ini adalah satu inovasi yang bagus sekali dan memiliki nilai yang sangat tinggi," katanya.

Ke depan, Arif berharap Kementan terus melakukan peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan informasi secara baik. Langkah ini penting dilakukan mengingat pertanian adalah sektor strategis yang bersampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa keterbukaan informasi merupakan bagian dari managmen yang harus bergulir secara modern sesuai dengan proses pembangunan pertanian yang sedang berlangsung. Menurut Mentan, salah satu syarat dalam membuka informasi publik ini antara lain dengan melakukan transparansi.

"Transparansi yang ada di Kementerian Pertanian semakin memperlihatkan baik dan jeleknya sebuah kinerja kami selama ini. Inilah bentuk komitmen kami dalam menjalankan visi keterbukaan informasi publik," katanya.

Mentan mengatakan, keterbukaan informasi menjadi bagian penting, sekaligus tolak ukur dalam menjaga ritme kerja para pegawainya. Pola semacam ini juga berlaku bukan hanya saat didalam kantor saja, melainkan juga saat bertugas dinas di luar kota.

"Karena itu, partisipasi Kementan dalam informas publik akan membangun sebuah sistem dimana semua masyarakat bisa mengakses informasi bahkan dapat berpartisipasi didalamnya. Dengan begitu, semua orang bisa mengetahui pendekatan aturan yang pasif hingga SOP yang sedang dijalankan," katanya.

Perlu diketahui, predikat Badan Publik Informatif merupakan klaster tertinggi pada hasil monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik, diikuti 348 badan publik, yang terdiri dari kementerian, pemerintah provinsi, badan usaha milik negara, lembaga non struktural, perguruan tinggi, lembaga pemerintah non kementerian dan terakhir partai politik.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menyampaikan terimaksih atas dukungan semua pihak terhadap kinerja humas dan informasi jajaran Kementan. Ke depan, kata Kuntoro, pihaknya akan lebih meningkatkan lagi komunikasi antar komponen masyarakat dan lembaga lain.

"Dalam hal ini saya menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Semoga kedepan kami bisa bekerja lebih baik dan mampu mengkomunikasikan semua program di Kementan dengan lebih cepat dan efektif," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement