Senin 07 Dec 2020 04:29 WIB

Pendiri Huawei: Ada Politisi Amerika Mau Bunuh Bisnis Kami

Miliarder Pendiri Huawei: Ada Politisi Amerika Mau 'Bunuh' Bisnis Kami

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Miliarder Pendiri Huawei: Ada Politisi Amerika Mau 'Bunuh' Bisnis Kami. (FOTO: REUTERS/Sergio Perez)
Miliarder Pendiri Huawei: Ada Politisi Amerika Mau 'Bunuh' Bisnis Kami. (FOTO: REUTERS/Sergio Perez)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Miliarder pendiri Huawei, Ren Zhengfei meminta Honor untuk melampaui induk usahanya, Huawei. Sebab, submerek itu akan segera berpisah dari Huawei.

Awal bulan ini, Huawei mengumumkan keputusan penjualan Honor ke konsorsium Shenzhen Zhixin New Information Technology guna mendapatkan kembali pasokan komponen teknologi yang saat ini Amerika batasi.

"Gelombang demi gelombang sanksi AS terhadap Huawei akhirnya membuat kami mengerti, politisi AS tertentu ingin membunuh kami, bukan hanya menegur," ujar Ren, dilansir dari Reuters, Jumat (27/11/2020).

Baca Juga: Perusahaan Miliarder Jeff Bezos Mau Bagikan Total Bonus Rp7,1 Triliun Buat Karyawan

Baca Juga: Kacau, Polisi Kanada Kongkalikong Sama Amerika Buat Ringkus Putri Miliarder China, yang Benar??

Menurut Ren, pihaknya tak ingin menyeret Honor ke dalam sanksi AS yang berpotensi menekan saluran penjualan submereknya. Di sisi lain, ia mengklaim, Huawei dapat mengatasi kesulitan itu.

Ren berkata, "jutaan karyawan di agen dan distributor Honor secara global akan kehilangan pekerjaan (karena mengeringnya penjualan akibat sanksi AS). Kami tak harus menyeret orang yang tak bersalah ke dalam masalah ini, hanya karena kami menderita."

Sekadar informasi, 26% dari total pengiriman 51,7 ponsel Huawei pada Juli-September 2020 berasal dari Honor, menurut data Canalys. Produk perusahaan juga mencakup laptop, tablet, televisi pintar, dan aksesoris elektronik.

Miliarder teknologi itu pun meminta Honor untuk menjadi pesaing terbesar Huawei setelah 'perceraian' ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement