EKBIS.CO, JAKARTA -- Menjelang libur akhir tahun, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) meningkatkan standar fasilitas keamanan penerbangan. Khususnya, Bandara Soekarno-Hatta dengan memperkenalkan inovasi melalui penggunaan explosive containment berbasis advanced technology pertama di Indonesia yang diberi nama Nakula.
"Melalui Nakula, bandara dapat melakukan kegiatan counter-terorism dengan cepat khususnya pada bagasi tercatat yang dicurigai dapat mengancam keselamatan," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (6/12).
Awaluddin menjelaskan, bagasi yang dicurigai mengandung hazardous material dapat langsung dikirim ke dalam Nakula sebagai prosedur emergency disposal. Dia mengatakan, seluruh operasional dilakukan dari jarak jauh tanpa menyentuh objek.
Dia menuturkan, Nakula akan melindungi area sekitar dari efek berbahaya misalnya ledakan karena kapasitasnya yang dapat ditahan adalah hingga 5 kilogram TNT. "Gas beracun yang timbul juga dapat diisolasi oleh Nakula sehingga ancaman terhadap manusia dan infrastruktur dapat ditangani," kata Awaluddin.
Proses selanjutnya yakni explosive squad dapat menarik Nakula menuju disposal area untuk dilakukan dismantle pada objek ledakan. Dia memastikan, seluruh operasional Nakula dapat dilakukan dari jarak jauh menggunakan remote control.
Peningkatan fasilitas lainnya menjelang Nataru ini adalah akan dibukanya area baru berkanopi megah di area penjemputan kedatangan domestik Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. "Ini dilakukan memberikan kenyamanan bagi penumpang yang menunggu kendaraan pribadi. Area ini rencananya dibuka pada 15 Desember 2020," ungkap Awaluddin.
Pada 10 Desember 2020, Awaluddin mengatakan, rencananya juga akan digunakan fasad baru yang lebih indah secara estetika dibandingkan dengan sebelumnya. Fasad tersebut juga memiliki fungsi untuk memperlancar alur penumpang menuju Security Check Point 2 dengan area lebih luas dan jalur antrean lebih banyak.
Bandara Soekarno-Hatta dan bandara-bandara lain di bawah AP II secara berkelanjutan meningkatkan kemampuan aspek SDM, fasilitas, dan process sebagai bagian dari upaya kami menjaga konektivitas penerbangan di Indonesia.