Selasa 08 Dec 2020 23:40 WIB

Ekspor Produk UMKM Jadi Bagian Pemulihan Ekonomi

UMKM diberikan pendampingan agar bisa menembus pasar ekspor.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Satria K Yudha
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 sebesar 3,61 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,39 miliar dolar AS dan inpor 10,78 miliar dolar AS, naik sebesar 47,95 persen dibanding surplus pada Sebtember 2020 yang mencapai 2,44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,01 miliar dolar AS dan impor 11,57 miliar dolar AS.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 sebesar 3,61 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,39 miliar dolar AS dan inpor 10,78 miliar dolar AS, naik sebesar 47,95 persen dibanding surplus pada Sebtember 2020 yang mencapai 2,44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,01 miliar dolar AS dan impor 11,57 miliar dolar AS.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai, dilibatkannya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam kegiatan ekspor serentak akan berdampak baik terhadap ekonomi Indonesia serta dapat menciptakan lapangan kerja baru. Sebab, UMKM merupakan sektor yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi dan memiliki peran besar dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB). 

Kegiatan ekspor serentak dilakukan pada Jumat (4/12) dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual. Dari 133 perusahaan yang berpartisipasi, sebanyak 54 perusahaan di antaranya merupakan UMKM. Nilai ekspor UMKM tercatat mencapai 12,29 juta dolar AS atau setara Rp 178,15 miliar. Dari 54 UMKM tersebut, tujuh UMKM melakukan ekspor perdananya.

Staf Khusus Menteri Perdagangan, Alexander Yahya Datuk, mengatakan, Kemendag bakal terus mendorong UMKM agar bisa mengekspor produknya. "Ekspor itu penting. Kami menyadari upaya dalam pemulihan ekonomi nasional sekarang ini adalah dengan membangkitkan dan memperkuat UMKM Indonesia. Salah satu caranya adalah mendorong mereka supaya bisa mengakses pasar ekspor," kata Alex, Selasa (8/12).

Masuknya UMKM menjadi bagian dari kegiatan ekspor, kata dia, akan membuat roda perekonomian mereka berputar. Sebab, barang yang dihasilkan bisa tersalurkan. Kemudian, negara akan mendapatkan devisa dari kegiatan ekspor ini.

"Ekspor sendiri adalah bagian dari pemulihan ekonomi nasional. Dimana ketika ekspor meningkat yang pasti neraca perdagangan kita baik, ada devisa masuk," kata Alex.

Sementara dari sisi tenaga kerja, berputarnya roda perekonomian UMKM akan membuka lapangan pekerjaan baru. Dari sinilah lapangan kerja baru diciptakan oleh UMKM. Pada akhirnya akan berdampak baik pada perekonomian masyarakat dan nasional.

"Kenapa UMKM bisa menjadi penting, karena UMKM itu kita tahu bersama adalah penyumbang lapangan pekerjaan terbesar di Indonesia. Jadi, penting bagi kami Kementerian Perdagangan untuk bisa mendukung UMKM dapat mengakses pasar ekspor," kata dia.

Ia menambahkan, Kemendag punya program khusus untuk mendorong UMKM. Program itu bernama Pusat Pengembangan Ekspor Indonesia (PPEI). Dalam program itu, Kemendag memberikan pengetahuan agar UMKM mengerti teknis ekspor dan memberikan pelatihan. Kemendag juga memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkatkan desain dan kemasan produk. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement