EKBIS.CO, BOGOR -- Aparatur sipil negara (ASN) utamanya para pimpinan di Kementerian Pertanian RI harus mampu mendorong lingkup organisasi melakukan inovasi proyek perubahan (Proper). Didukung koordinasi lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah, untuk memastikan ketersediaan pangan 260 juta rakyat.
“Dengan karakter kepemimpinan terbuka dan mampu mengelola keragaman di organisasi dan masyarakat adalah modal aparatur merangkul seluruh pihak, baik di pusat dan daerah," kata kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Ciawi - Bogor, Selasa (8/12) menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Angkatan XVII.
Mentan Syahrul mengingatkan bahwa ASN harus memiliki kompetensi leadership mumpuni dan wajib menjadi role model perubahan dalam pembangunan perkonomian, khususnya pembangunan pertanian berkelanjutan.
“Berpikir cerdas dan tepat. Bertindak responsif dan inovatif menjadi motor penggerak perubahan. Ini yang dibutuhkan negara dari aparat yang memiliki leadership mendukung pembangunan nasional,” katanya.
Kepada para ASN peserta PKN II Angkatan XVII, Mentan mengajak untuk menjaga amanah rakyat yang mereka emban. Caranya, dengan kerja keras, dan integritas harus dijaga. Dimulai dari karakter etos kerja.
“Dengan karakter kepemimpinan terbuka dan mampu mengelola keragaman di organisasi dan masyarakat, akan menjadi modal ASN merangkul seluruh pihak,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, PKN II dibuka oleh Mentan Syahrul di tempat yang sama pada 12 Agustus lalu. Diikuti 36 peserta dari Kementan, tiga dari Kemendag, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dua dari Kemendes, dan enam pejabat pemerintah provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Syahrul meninjau Pameran Inovasi Proyek Perubahan (Proper) didampingi Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan dipandu Kapusluh Leli Nuryati sebagai peserta pameran PKN II.
Dedi Nursyamsi mengapresiasi Leli Nuryati, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) sebagai salah satu dari 12 peserta PKN II yang menyelesaikan pelatihan dengan kategori 'sangat memuaskan' di antara 59 peserta PKN II Angkatan XVII.
Selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa PKN II Angkatan XVII berupaya menghasilkan pemimpin yang menghadirkan perubahan serta menguasai manajemen kritis.
"Pemimpin berkualitas akan menawarkan solusi hingga terobosan luar biasa. Inovasi dan kreativitas yang dimiliki akan menawarkan terobosan penting," kata Dedi.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dari Lembaga Administrasi Negara RI (LAN) Basseng mengatakan pola pelatihan diubah. Selain fokus dengan beragam materi pelatihan, peserta juga tetap menjalankan tugas dan aktifitas sehari-hari.
"Tujuannya agar peserta menghasilkan inovasi riil di lingkup kerja masing-masing. Mereka tetap bekerja normal. Kalau sebelumnya, 100 persen fokus pelatihan sehingga peserta mampu hasilkan perubahan dan tanggap pada krisis," kata Basseng dalam sambutannya mewakili Kepala LAN RI, Adi Suryanto.
Pelatihan fokus pada empat materi yakni tata kelola diri, pengambilan keputusan strategis, manajemen strategis, dan aktualisasi kepemimpinan hingga aktualisasi program.
Giri Suprationo dari KPK mengaku puas pada pelatihan PKN II. "Senang bertemu peserta dari kelembagaan lain. Tahu tujuan hidup dan dapat belajar dengan baik."