Kamis 10 Dec 2020 22:01 WIB

Kanal Bancassurance Syariah Avrist Assurance Tumbuh 48%

Potensi pasar asuransi syariah masih sangat tinggi.

Red: Irwan Kelana
Vinia Lestianti, Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist Assurance.
Foto: Dok Avrist Assurance
Vinia Lestianti, Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist Assurance.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Avrist Assurance, perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun melayani nasabah, mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 48 persen pada kanal bancassurance melalui penjualan produk berbasis syariah. 

An annual premium equivalent (APE)  produk bancassurance syariah mengalami kenaikan signifikan. Pada tahun 2019 tercatat premi tahunan equivalen  (APE) sebesar Rp 12,35 miliar, lalu kemudian naik menjadi Rp 18,28 miliar per bulan November 2020.  

Pertumbuhan positif pada kanal bancassurance ditopang oleh produk unggulan berbasis syariah yaitu Syariah Investa Optima yang didistribusikan melalui Unit Usaha Syariah Bank OCBC, serta produk Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi yang dipasarkan melalui Bank Muamalat Indonesia.

Vinia Lestianti, Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist Assurance menerangkan bahwa potensi pasar syariah masih sangat tinggi.  “Avrist Assurance melihat bahwa potensi untuk menggarap pasar syariah melalui kanal bancassurance sangat besar. Memang, angka inklusi keuangan untuk produk syariah di Indonesia masih terbilang rendah, yakni hanya 9 persen saja per tahun 2019. Namun, kami optimistis kanal bancassurance bisa menjadi peluang untuk terus menggarap pasar syariah dengan menyediakan produk-produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, agar penetrasi produk syariah dapat meningkat signifikan,” kata Vinia Lestianti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/12).

Ia menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), kanal bancassurance sumbang 42,7 persen dari total premi industri, yakni Rp 84,08 triliun pada tahun 2019. “Jumlah tersebut meningkat 5,4 persen dari realisasi 2018 yang berada di angka Rp 79,77 triliun.” ujarnya. Pertumbuhan asuransi berbasis syariah pun, kata dia,  menunjukan tren yang positif. “Industri asuransi syariah Indonesia mencatat kenaikan total aset sebesar 8,33 persen dari Rp 41,91 triliun menjadi Rp 45,45 triliun,” tuturnya. 

Hal ini, dia menambahkan, sejalan dengan upaya dari pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah global.  “Hal itu  mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, yakni lebih dari 80% dari total jumlah penduduk keseluruhan,” kata Vinia.

Ia mengemukakan, Avrist Assurance menerapkan berbagai strategi dalam mendistribusikan produk bancassurance syariah, seperti penyediaan produk yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat hingga perluasan kemitraan dengan perbankan.

Vinia menjelaskan, saat ini, produk bancassurance syariah dari Avrist Assurance berfokus pada produk endowment, di mana nasabah akan memperoleh manfaat perlindungan jiwa sekaligus fitur investasi optimal. Pada produk Syariah Investa Optima, nasabah akan mendapatkan perlindungan jiwa hingga usia 75 tahun, serta manfaat investasi sebesar 100 persen dari total nilai investasi yang terbentuk saat jatuh tempo kepada pemilik polis.

Ada pula produk Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi, yaitu produk asuransi syariah dwiguna dengan perlindungan jiwa hingga 200 persen dari manfaat asuransi apabila peserta meninggal saat menjalankan ibadah Haji dan Umroh.

Ketiga produk tersebut, kata Vinia,  menjadi penopang utama dalam pertumbuhan kanal bancassurance. Produk Syariah Investa Optima tercatat menghasilkan APE sebesar Rp 6,8 miliar  hingga bulan November 2020, kemudian disusul dengan duo Hijrah Ahsan dan Safa sebesar Rp 6,2 miliar.

Dalam memasarkan produk bancassurance syariah, Avrist Assurance bermitra dengan beberapa bank terkemuka di Indonesia, seperti Unit Usaha Syariah Bank OCBC, Bank Muamalat Indonesia, hingga Bank Permata. “Setiap mitra perbankan menawarkan produk bancassurance dari Avrist Assurance yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah,” ujarnya.

Mahendra Koesumawardhana, Sales Distribution & Marketing Head OCBC NISP Syariah sebagai salah satu mitra distribusi Avrist Assurance untuk produk bancassurance menjelaskan, “Syariah Investa Optima, produk single premi unitlink yang nilai investasinya bertumbuh kembang secara maksimal sejak hari pertama, memudahkan nasabah dengan proses underwriting sederhana serta berfungsi untuk melengkapi pilihan produk asuransi berbasis syariah.”

Vinia menegaskan, Avrist Assurance senantiasa berupaya untuk selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam melakukan investasi dana nasabah. Untuk itu, sebesar 100 persen dana nasabah diinvestasikan pada instrumen pasar uang berbasis syariah. 

“Ini merupakan bagian dari strategi Avrist Assurance untuk memperoleh keuntungan yang lebih stabil dan minim risiko (low risk),” paparnya.

Strategi yang dijalankan oleh Avrist Assurance efektif dalam meningkatkan penetrasi produk bancassurance syariah ke masyarakat. “Terbukti, sampai dengan Oktober 2020, kontribusi premi bruto bancassurance syariah terhadap total premi syariah adalah 76,3 persen,” tuturnya.

Produk syariah sendiri dipasarkan melalui berbagai kanal, mulai dari bancassurance, agensi, telemarketing, hingga asuransi kumpulan atau EBD. “Dari semua kanal tersebut, bancassurance menjadi kanal jawara dengan kontribusi dan kinerja penjualan produk syariah tertinggi di Avrist Assurance,” ujarnya.

Dengan pertumbuhan positif yang dihasilkan melalui kanal bancassurance, Avrist Assurance semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan asuransi jiwa yang kuat dan terpercaya. Avrist Assurance secara korporasi telah mencatatkan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 371% pada bulan September 2020, melebihi standar yang ditetapkan OJK sebesar 120%. Perusahaan juga dipercaya untuk mengelola aset dengan nilai lebih dari 11 triliun Rupiah. Kemudian, Avrist Assurance juga menjalin kemitraan dengan Meiji Yasuda Life, yaitu pemimpin perusahaan asuransi jiwa di Jepang dengan pengalaman lebih dari 130 tahun.

Vinia mengungkapkan, di tahun 2021 mendatang, Avrist Assurance akan melakukan serangkaian strategi untuk meningkatkan penetrasi produk syariah melalui kanal bancassurance, mulai dari mengadaptasi pemasaran digital melalui aplikasi online, hingga menjaring rekanan kemitraan dengan bank ternama lainnya.

Ke  depannya, selain menyediakan produk dengan fitur Haji dan Umroh, Avrist Assurance juga akan memasarkan produk bancassurance syariah dengan manfaat persiapan dana pendidikan dan dana pensiun.

“Kami sangat optimistis  ke depannya dapat menjadi pemain utama dalam memasarkan produk asuransi berbasis syariah. Untuk itu, di tahun 2021, kami memiliki target untuk meningkatkan APE sebesar menjadi Rp 60,96 miliar, serta pertumbuhan produk syariah sebesar 200 persen. Ini merupakan bagian dari strategi Avrist Assurance untuk memperbesar porsi produk syariah melalui kanal bancassurance,” tutup Vinia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement