EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melaluiprogram Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 29 April 2015. Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid optimistis target pembangunan rumah tetap tercapai meski dalam kondisi pandemi.
"Kami tetap optimis progran Sejuta Rumah diperkirakan dapat mencapai angka 900 unit (pada 2029)," kata Khalawi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (10/12).
Khalawi menjelaskan perkiraan tersebut merupakan hasil dari perhitungan pembangunan rumah masyarakat yang dibangun sendiri oleh Kementerian PUPR maupun dari mitra kerja. Baik itu pengembang perumahan, perbankan, pemerintah daerah, kementerian atau lembaga terkait dan masyarakat.
Dia merinci, saat ini realisasi program sejuta rumah sudah mencapai 777.708 unit. Khalawi mengatakan, angka tersebut berasal dari hasil pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 584.474 unit dan rumah untuk non MBR sebanyak 193.234 unit.
"Pada Program Sejuta Rumah ini komposisi pembangunan rumah untuk MBR adalah 70 persen dan sisanya sebanyak 30 persen adalah untuk non MBR," ungkap Khalawi.
Dia menambahkan, pembangunan melalui rumah swadaya dan Dana Alokasi Khusus (DAK) perumahan sebanyak 128.356 unit. Selanjutnya adalah pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh kementerian lain sebanyak 51.136 unit.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Program Sejuta Rumah terus dilaksanakan agar setiap warga negara Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Apalagi, kata Basuki, pada masa Pandemi Covid-19 rumah menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat agar bisa terhindar dari penularan virus.
“Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi,” ujar Menteri Basuki.