Jumat 18 Dec 2020 17:43 WIB

Antisipasi Nataru, Pertamina Amankan Stok Avtur di Jateng

Diprediksi ada peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat jelang Nataru naik 10 persen

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Menjelang hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Naru), PT Pertamina (Persero) mengaktifkan Satuan Tugas (SATGAS) semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir tanggal 11 Januari 2021. Untuk wilayah Jawa Bagian Tengah, Pertamina memprediksi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat udara atau avtur jelang periode tersebut yaitu dari rata-rata harian pada bulan November 2020 sebesar 175 Kiloliter (KL) menjadi 193 KL atau naik 10 persen.
Foto: Pertamina
Menjelang hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Naru), PT Pertamina (Persero) mengaktifkan Satuan Tugas (SATGAS) semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir tanggal 11 Januari 2021. Untuk wilayah Jawa Bagian Tengah, Pertamina memprediksi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat udara atau avtur jelang periode tersebut yaitu dari rata-rata harian pada bulan November 2020 sebesar 175 Kiloliter (KL) menjadi 193 KL atau naik 10 persen.

EKBIS.CO, SEMARANG—-Kendati lalulintas penerbangan belum sepenuhnya kembali normal akibat terdampak pandemi Covid-19, Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah tetap memastikan ketercukupan pasokan avtur, di seluruh bandara yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Daerah istimewa Yogyakarta (DIY).

Pasalnya jumlah penumpang pengguna jasa penerbangan maupun jadwal penerbangan di bandara yang berada di dua provinsi tersebut –diprediksi-- bakal tetap melonjak, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti.

Karena itu enjelang hari raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 tahun ini, Pertamina (Persero) tetap mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) Nataru.“Satgas sudah efektif bekerja, terhitung sejak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berlangsung hingga tanggal 11 Januari 2021 nanti,”  kata Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/12).

Untuk wilayah Jawa Bagian Tengah, Pertamina memprediksi adanya peningkatan konsumsi bahan bakar pesawat udara jelang periode Nataru kali ini, yaitu dari rata- rata harian pada bulan November 2020 sebesar 175 Kiloliter (KL) menjadi 193 KL atau naik 10 persen.

Jumlah tersebut masih jauh di bawah rata- rata normal konsumsi avtur, sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Yaikni sebesar 398 KL per hari atau 51 persen lebih tinggi, dari rata- rata konsumsi avtur untuk saat ini.

Berdasarkan catatan kami, penurunan tertinggi terjadi di bandara Yogyakarta International Airport (YIA) serta bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta.“Di mana penyaluran total keduanya sebelum pandemi Covid-19 berada di angka 246 KL per hari dan di masa aktif Satgas Nataru kali ini diprediksi hanya berada di angka 113 KL per hari atau 54 persen di bawah konsumsi normal.

Arya menambahkan, hal yang sama juga terjadi di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani di Kota Semarang serta bandara Internasional Adi Soemarmo, di Kabupaten Boyolali yang masih jauh di bawah normal.

Penyaluran avtur di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani saat normal sebesar 106 KL per hari dan diprediksi pada masa aktif Satgas Nataru hanya akan berkisar di angka 55 KL per hari atau 48 persen di bawah normal.

“Sedangkan untuk bandara Internasional Adi Soemarmo saat Satgas nanti diprediksi penyalurannya sebesar 25 KL per hari dari rata- rata harian normal sebelum pandemic, sebesar 44 KL per hari,” tegas Arya.

Ia juga menambahkan, untuk stok avtur saat ini lebih dari cukup, dengan coverage days (red; ketahanan stok) untuk wilayah Jawa Bagian Tengah adalah sampai 73 hari ke depan.“Dikarenakan pandemi Covid-19, Pertamina memiliki stok bahan bakar pesawat yang cukup banyak sehingga tidak menjadi kekhawatiran para penumpang dan maskapai mengenai kesediaan bahan bakar tersebut,” lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement