EKBIS.CO, JAKARTA--Kepala Distribusi Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Maino Dwi Hartono, mengatakan, Kementan telah mulai menyiapkan tambahan pasokan telur untuk kebutuhan operasi pasar yang digelar hingga akhir Desember 2020.
Total pasokan yang disiapkan mencapai 20 ton per pekan untuk wilayah Jakarta dan Bogor."Telur dipasok dari gabungan kelompok peternak binaan Badan Ketahanan Pangan. Ini untuk membantu akses pangan masyarakat dalam menghadapi periode Natal dan Tahun Baru," kata Maino kepada Republika.co.id, Kamis (24/12).
Ia mengatakan, harga jual telur dalam operasi pasar yakni dipatok Rp 24 ribu per kilogram. Namun, masing-masing pembeli hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 kilogram (kg).
Khusus di Pasar Mitra Tani (PMT) di Jakarta dan Bogor, telur dipasok antara 8-10 ton per pekan. Operasi pasar juga dilakukan di 15 pasar tradisional wilayah Jakarta untuk meningkatkan penetrasi harga agar lebih terkendali. Adapun total pasokan telur yang disiapkan langsung oleh Kementan yakni sebanyak 20 ton.
Sementara itu, Kepala Bidang Harga Pangan, Kementan, Inti Pertiwi, mengatakan, titik-titik pasar yang dilakukan operasi pasar adalah pasar yang menjual telur di atas Rp 28 ribu per kg. Menurut dia, harga telur saat ini sudah mulai turun di tingkat peternak."Hanya saja di konsumen belum turun sehingga perlu intervensi pemerintah mendistribusikan telur-telur dari produsen ke konsumen," kata dia.
Inti mengatakan, peran pemerintah saat ini sangat penting untuk mengawal harga dan distribusi telur. "Jangan biarkan ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dalam kondisi saat ini. Operasi pasar selain untuk memberikan harga yang terjangkau, juga menjaga distribusinya," kata Inti.