Sementara sisi demand adalah dari industri halal dan industri keuangan syariah. Untuk sertifikasi pun perlu level bertahap, dari level kompetensi basic, intermediate, advance, dan expert.
"Selain nanti bisa memenuhi permintaan domestik, juga untuk pasar global," katanya.
Ventje mengatakan dari sisi pasokan, pool of talent sudah cukup besar. Setiap tahunnya, ada sekitar 30 ribu mahasiswa yang lulus dari sekitar 780 program studi ekonomi dan keuangan syariah.
Namun demikian, ada tantangan yang masih perlu diatasi. Seperti penyelarasan kurikulum pembelajaran ekonomi syariah dengan kebutuhan industri, juga standarisasi antara kurikulum satu kampus dan lainnya.
"Perlu keberanian dan kesepakatan, satu arahan yang kuat sehingga pada saat kita mau menjawab tantangan masa depan ini dilakukan secara hati-hati," katanya.
Talenta-talenta ini juga perlu untuk menjawab tantangan di masa depan yang akan serba digital. Akan ada banyak profesi baru di bidang ekonomi digital syariah yang juga perlu untuk terus diarahkan.
Namun secara umum, KNEKS fokus pada tiga hal. Yakni penyelarasan pengembangan kurikulum pembelajaran rumpun ekonomi syariah, penataan kompetensi SDM di sektor ekonomi dan keuangan syariah, dan pengembangan ekosistem talenta nasional di sektor ekonomi dan keuangan syariah