Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, populasi ternak sapi terbesar ada di Lampung Tengah yaitu sebanyak 326.417 ekor pada tahun 2019. Sampai Maret 2019 program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) provinsi Lampung sudah mencapai 35 persen dari target, dan Lampung Tengah optimis berada di garis hijau yang menduduki urutan ke-5 se-Indonesia. Potensi besar peternakan sapi dapat menjadi ancaman bagi perubahan iklim jika limbahnya sebagai penghasil emisi metana tidak terkelola secara sirkuler dan optimal.
“Program Energi Berdikari dari Pertamina ini sangat bermanfaat untuk warga dan saya harapkan ke depannya biogas rumah bisa digunakan untuk semua warga. Dengan Biogas ini dapat menjadi salah satu alternatif energi terbarukan yang tidak hanya untuk memasak namun juga membantu para ibu-ibu dalam menghemat biaya pengeluaran sehari-hari keluarga dan pengolahan limbah kotoran hewan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Misman selaku Lurah dari Desa Mojopahit.
Berbagai manfaat yang ditawarkan oleh teknologi biogas tak hanya gasnya yang bisa untuk memasak, namun juga ampas biogas yang biasa dikenal dengan sebutan bio-slurry yang dapat digunakan sebagai pupuk alami dalam bentuk cair maupun padat. Bio-slurry kaya akan nutrisi dan mikroba pro biotik yang memiliki keunggulan dalam pembenahan struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. Sehingga berdampak kepada kualitas dan kuantitas hasil panen. Dengan profil penerima manfaat terdiri dari warga yang memiliki pekerjaan sebagai peternak dan petani, pemanfaatan bio-slurry untuk instalasi cocok tanam rumahan hidroponik begitu tepat guna.
“Menurut saya, biogas lebih efektif dari segala sisi dibandingkan dengan bahan bakar memasak lainnya. Dampaknya meringankan pengeluaran sehari-hari yang dikeluarkan untuk membeli LPG tiga kilogram (kg) terganti oleh Biogas. Harapan saya supaya Biogas Rumah ini bisa dirasakan manfaatnya oleh semua warga karena sangat membantu mengurangi atau memanfaatkan limbah yang biasanya tidak terpakai. Semoga ke depannya Biogas Rumah ini tidak hanya dimanfaatkan untuk menggantikan LPG atau kayu saja, semoga juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang lain juga,” jelas Nursyamsiah sebagai salah satu penerima manfaat program Desa Mandiri Energi Lampung Tengah.
“Teknologi biogas bisa menjadi salah satu solusi dalam penanggulangan masalah limbah organik yang warga miliki seperti kotoran hewan ternak yang bisa dimanfaatkan sebagai energi terbarukan untuk memasak. Dengan potensi budidaya ternak di Kabupaten Lampung Tengah yang begitu besar, program ini bisa menjadi aksi nyata dalam upaya memberikan akses energi terbarukan yang terjangkau sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan Rumah Energi, Rebekka S Angelyn.