EKBIS.CO, NEW YORK -- OPEC dan negara sekutunya memutuskan untuk memangkas produksi minyak mentah hingga Maret 2021 Langkah tersebut akan memberi keuntungan bagi perusahaan minyak serpih Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini.
Produksi minyak mentah AS telah turun 2 juta barel per hari pada tahun lalu karena harga dan permintaan yang rendah. Sementara pekan lalu, Arab Saudi mengatakan bersedia mengurangi produksinya sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Februari dan Maret.
Namun Rusia dan Kazakhstan akan tetap meningkatkan produksi. Mereka enggan menyerahkan pangsa pasar ke AS. Secara keseluruhan, OPEC akan memulihkan 500 ribu bpd setiap dua bulan.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) pada Jumat (8/1) kemarin mencapai 52 dolar AS per barel. Harga minyak mentah yang tinggi tersebut akan jatuh setelah OPEC dan negara sekutu memutuskan memangkas produksi.
Perusahaan minyak serpih AS berjanji untuk menjaga produksi tetap datar dan menggunakan kenaikan harga apa pun untuk meningkatkan pengembalian investor atau membayar utang.
"Kenaikan harga dalam beberapa tahun terakhir cenderung menjadi fatamorgana. Kami akan sangat disiplin dalam menetapkan anggaran," kata kepala eksekutif Cimarex Energy, Thomas Jorden, dikutip Reuters, Senin (11/1).
Keputusan OPEC dan negara sekutu tersebut diperkirakan akan memberi keuntungan sebesar 30 dolar AS hingga 40 dolar AS per barel bagi perusahaan minyak dan gas AS. Sehingga keuntungan operasi perusahaan minyak dan gas AS bisa naik sebesar 32 persen.
Untuk memulihkan produksi AS sebesar 1 juta barel per hari, harga minyak di AS setidaknya harus mencapai 60 dolar AS hingga 65 dolar AS per barel. Faktor lain yang menguntungkan produsen minyak AS adalah biaya jasa ladang minyak yang rendah.