Diperkirakan prompt manufacturing index Bank Indonesia (PMI-BI) pada kuartal I 2021 sebesar 51,14 persen meningkat dibandingkan kuartal IV, III, II, dan I 2020 yang masing-masing sebesar 47,29 persen, 44,91 persen, 28,55 persen, dan 45,64 persen. Namun perkiraan PMI-BI pada kuartal satu 2021 lebih rendah dibanding kuartal empat 2019 sebesar 51,50 persen.
Berdasarkan SKDU-BI, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal satu 2021 sebesar 7,68 persen. Angka itu lebih baik dibandingkan SBT kuartal IV 2020 dan SBT kuartal I 2020 yang masing-masing mencatatkan minus 3,90 persen dan minus 5,56 persen.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengungkapkan industri manufaktur diperkirakan berada dalam fase ekspansi pada kuartal satu 2021. Hal itu tercermin pada membaiknya PMI-BI kuartal IV 2020.
"Industri yang masuk fase ekspansi antara lain makanan, minuman, dan tembakau, semen dan barang galian non logam, pupuk, kimia, dan barang dari karet, serta kertas dan barang cetakan," ucapnya.