Gusrizal menerangkan, secara nasional, stok pupuk bersubsidi yang tersedia di lini I hingga lini IV mencapai 1.763.218 ton, terdiri dari 821.423 ton Urea, 551.359 ton NPK, 132.649 ton SP-36, 148.642 ZA dan 109.145 ton organik. Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 552.032 ton.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Grup juga menyediakan pupuk non subsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetap bisa mendapatkan pupuk.
"Jumlah pupuk non subsidi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Artinya ketika permintaan meningkat, maka kami pun sudah siap menambah ketersediaan," ujar Gusrizal.
Gusrizal menekankan bahwa pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang sudah terdaftar di e-RDKK dan, di daerah tertentu, sudah memiliki kartu tani.
Di samping itu, Gusrizal menambahkan, saat ini semua jaringan distribusi Pupuk Indonesia Grup telah diwajibkan melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Wabah Covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah petugas terpapar virus sehingga tidak mengganggu pelayanan pendistribusian dan penjualan pupuk.
"Seluruh distributor dan kios diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan. Agar menjaga semua petugas di lingkunan distributor dan kios tidak terpapar, dan tetap melayani dalam penjualan dan penyaluran pupuk," ucapnya. Ia pun menghimbau agar para petani juga senantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap aktifitasnya.