Rabu 27 Jan 2021 14:06 WIB

3 Bulan Lalu, Penjualan Starbucks Corp Turun 5 Persen

Penjualan Starbuck turun di AS tapi tumbuh positif di China.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Sippy cup membuat pelanggan Starbucks dapat meminum langsung pesanannya tanpa perlu bantuan sedotan.
Foto:

Starbucks juga mengatakan Direktur Operasional Roz Brewer akan meninggalkan perusahaan bulan depan untuk mengambil peran sebagai CEO di perusahaan lain.

Untuk kuartal kedua, Starbucks mengatakan mereka mengharapkan penjualan di AS naik antara 5 persen dan 10 persen, sementara di China mereka diperkirakan tumbuh hampir dua kali lipat setahun setelah pandemi melanda wilayah tersebut.

Perusahaan yang berbasis di Seattle tersebut telah menutup beberapa toko, menambahkan drive-thru. Mereka merenovasi kafe yang lebih kecil dan membangun beberapa tanpa tempat duduk sama sekali karena berfokus pada perluasan opsi pesanan untuk dibawa pulang.

Secara keseluruhan, perusahaan membuka 278 gerai baru bersih di kuartal ini, tumbuh 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sekarang Starbuck memiliki 32.938 toko di seluruh dunia, 51 persen di antaranya dioperasikan oleh perusahaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement