Ini menempatkan pembayaran hutang tahun ini sebesar 16 miliar dinar, naik dari 11 miliar dinar pada tahun 2020. Kooli mengatakan Tunisia menargetkan pengaturan jaminan pinjaman baru senilai satu miliar dolar AS dari Amerika Serikat.
"Hal tersebut dapat membantu mengamankan penerbitan obligasi senilai tiga miliar dolar AS," katanya membeberkan untuk pertama kali.
Pemerintah juga berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional tentang program pembiayaan baru. Kooli mengatakan konsultasi Pasal IV baru-baru ini merupakan langkah menuju langkah tersebut.
Namun, Kooli mengatakan Tunisia belum memutuskan berapa banyak utang internasional baru yang harus dicari. Tunisia masih mengambil langkah-langkah awal untuk meningkatkan peringkat kreditnya dan mendapatkan restu IMF untuk langkah tersebut.
"Saya yakin ada kemungkinan nyata untuk mendapatkan setidaknya satu miliar dolar selama 2021 di pasar modal, jumlah yang lebih tinggi dari tiga miliar dolar AS juga akan dimungkinkan," katanya.
Tunisia melihat berbagai instrumen termasuk sukuk untuk pertama kalinya, atau penerbitan obligasi dalam mata uang dolar. Pemerintah juga dapat menerbitkan secara terpisah, sukuk dengan nilai sekitar 300 juta dinar untuk pasar domestik sebelum Juli.