"Kami tetap berkomitmen terhadap tujuan-tujuan tersebut. Kami selalu mendukung rakyat Myanmar," kata Bank Dunia.
Berdasarkan data Bank Dunia pada situs resminya, lembaga itu menyiapkan pinjaman sebesar 900 juta dolar AS (Rp 12,6 triliun) untuk Myanmar pada 2020, dan 616 juta dolar AS (Rp 8,6 triliun) pada 2017.
Bank Dunia menyebut telah ada kemajuan pada kesejahteraan sosial d Myanmar sejak reformasi pada 2011, dengan angka kemiskinan turun dari 48 persen pada 2005 menjadi 25 persen pada 2017.
Momen reformasi melambat setelah 2016, seiring dengan pemerintahan sipil yang terpilih ketika itu kesulitan memaparkan visi ekonomi, kata Bank Dunia.
Namun Bank Dunia juga menyebut pemerintah Myanmar baru-baru ini mengadopsi rencana pembangunan berkelanjutan yang ambisius dan memperbaharui agenda reformasi ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Myanmar diperkirakan turun menjadi 0,5 persen saja di tahun fiskal 2019/2020 dari 6,8 persen di tahun sebelumnya, menurut Bank Dunia, dan ekonomi bisa kontraksi sebesar 2,5 persen jika pandemi Covid-19 terus terjadi berkepanjangan.