EKBIS.CO, JAKARTA -- Saham-saham Australia berakhir di wilayah positif pada perdagangan Selasa (2/2). Penguatan terjadi setelah bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), memutuskan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada level terendah selama ini di 0,1 persen.
"Dewan gubernur tidak akan menaikkan suku bunga sampai inflasi stabil," kata Gubernur RBA Philip Lowe.
Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ ASX 200 terangkat 99,60 poin atau 1,43 persen menjadi 6.762,60 poin. Sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas melonjak 104,70 poin atau 1,51 persen menjadi 7.027,50 poin.
"Pasar Aussie melanjutkan awal yang kuat untuk minggu dan bulan ini," kata analis pasar Commsec, James Tao.
Kenaikan dipercepat setelah keputusan tak terduga RBA pada Selasa untuk memperpanjang program Pelonggaran Kuantitatif (QE) pada skala 100 miliar dolar Australia (76,2 miliar dolar AS).
Sepuluh dari 11 sektor mengalami kenaikan, dipimpin oleh teknologi informasi yang menguat 3,97 persen.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia menguat dengan Commonwealth Bank naik 2,26 persen, ANZ naik 1,21 persen, National Australia Bank naik 1,81 persen dan Westpac Bank naik 0,99 persen. Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan Rio Tinto naik 3,38 persen, BHP naik 2,22 persen dan Fortescue Metals naik 1,98 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,47 persen.
Saham produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 2,33 persen, Santos naik 2,60 persen dan Woodside Petroleum naik 2,16 persen. Supermarket terbesar Australia beragam dengan Coles naik 0,06 persen dan Woolworths turun 0,12 persen.
Sementara itu saham raksasa telekomunikasi Telstra terangkat 0,32 persen, maskapai nasional Qantas melonjak 3,32 persen dan perusahaan biomedis CSL anjlok 1,34 persen.