EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatatkan penurunan penjualan liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair pada tahun lalu. Realisasi penjualan LNG sebesar 68,35 mmbtu. Pada 2019, Pertamina bisa membungkus penjualan LNG sebesar 111 mmbtu.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penurunan penjualan LNG ini disebabkan oleh penurunan permintaan LNG selama pandemi. Terutama, penurunan permintaan LNG dari sektor kelistrikan dan industri. Nicke menjelaskan dari sisi PLN serapan LNG hanya 18 kargo saja.
"Dari sisi demand kelistrikan memang turun. Rencananya pada 2020 PLN berkontrak sebesar 33,4 kargo. Tapi realisasinya hanya 18 kargo," ujar Nicke di Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2).
Selain itu, ekspor LNG juga merosot. Nicke menjelaskan pada 2019 Pertamina berhasil mengekspor 72,2 kargo LNG. Namun pada 2020, Pertamina hanya mengekspor 60,6 kargo LNG.
"Demand kami yang biasanya besar dari Jepang dan China juga mengalami penurunan yang cukup drastis," ujar Nicke.
Pada tahun ini, Nicke memprediksi serapan LNG domestik juga akan mengalami penurunan. Serapan tahun ini diprediksi hanya 17,6 kargo.
"Tahun ini di PLN saja hanya akan serap 13 kargo. Sedangkan Pupuk juga tidak akan menyerap LNG kargo kita," ujar Nicke.
Sedangkan untuk ekspor LNG, Nicke yakin tahun ini akan ada perbaikan. Pertamina menargetkan serapan LNG ekspor bisa mencapai 68,3 kargo atau naik 8 kargo daripada realisasi 2020.