EKBIS.CO, JAKARTA -- Masyarakat di Indonesia semakin menyadari betapa pentingnya melakukan investasi. Salah satu bentuk investasi yang dinilai aman dan menguntungkan adalah berinvestasi di logam mulia (LM).
Sejak pandemi Covid-19 mulai merebak pada akhir 2019, harga emas terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 945.000 per gram pada saat ini. Para investor LM merasa, keputusan untuk menyimpan uang mereka dalam bentuk inventasi emas merupakan keputusan yang tepat dan menguntungkan.
Hal tersebut seperti yang dirasakan Yuliana, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kota Bandung, Jawa Barat. Alasan dia memilih berinvestasi logam mulia sangat sederhana. "Harga logam mulia kan terus naik setiap tahunnya. Selain itu, logam mulia jika dijual kembali mengikuti harga yang sedang berlaku," kata Yuliana, Kamis(11/2).
Di masa pandemi Covid-19, Yuliana pun tetap berupaya menyisihkan pendapatannya untuk berinvestasi logam mulia. "Jadi saya tetap berinvestasi tapi disesuaikan dengan pendapatan," kata dia.
Menurut Yuliana, ia selalu membeli logam mulia di Aneka Tambang (Antam). Pilihannya adalah di Butik Antam Dago, Bandung, Jawa Barat. Yuliana mengaku percaya terhadap Antam karena Antam merupakan perusahaan yang besar, baik dalam produksi maupun perdagangan. Selain itu, Antam merupakan perusahaan negara, sehingga kualitas produknya terjamin.
"Menurut pengalaman teman saya, LM dari Antam juga bisa dijual di luar negeri di kala ada kebutuhan kuliah anak di luar," ucapnya.
Hal senada diutarakan Aji Sera, salah satu warga Jakarta yang berinvestasi logam mulia. Ia memilih logam mulia sebagai investasi untuk melindungi aset uang yang dimilikinya.
"Karena kalau uang hanya ditabung, nilainya akan turun seiring adanya inflasi. Menurut saya, paling aman dan likuid itu dalam bentuk logam mulia," ujar Aji.