Sabtu 13 Feb 2021 07:10 WIB

Wabah Pencabut Nyawa di Romawi dan Andalusia

Romawi dan Andalusia pernah diserang wabah penyakit mematikan seperti Covid-19.

Red: Karta Raharja Ucu
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

EKBIS.CO, Oleh: Dedy Setyo Afrianto, M.Pd*

Marcus Aurelius, kaisar Romawi itu melihat dari kejauhan ketika jenderalnya dengan penuh keberhasilan mengalahkan kaum barbar di medan perang Germania. Namun bukannya senang, malah bertanya kepada Maximus, jenderalnya, tentang perlu tidaknya peperangan tadi dilakukan:

“Saat orang merasa bahwa akhir hidupnya sudah dekat, ia mulai bertanya-tanya apakah hidupnya memiliki tujuan. Apakah aku akan dikenang sebagai filsuf, prajurit, atau tiran?”

Kaisar Marcus ini dikenal sebagai seorang bijak yang melihat dari sudut pandang lain dari sebuah peperangan. Pertanyaan ini bagai sebuah penyesalan, karena pada saat terakhir Beliau mengharapkan adanya perdamaian dengan cara mengirim utusan untuk bernegosiasi, ternyata semuanya gagal membuahkan hasil, sehingga Maximus yang akhirnya diminta menemukan cara yang terbaik bagi bangsa Romawi.

Adegan ini terjadi pada penggalan film yang dirilis pada tahun 2000, berjudul “Gladiator” besutan Ridley Scott. Namun nama-nama di atas merupakan orang-orang yang benar adanya pada catatan sejarahnya. Gladiator merupakan film dengan torehan prestasi mengagumkan, di mana pada ajang Academy Award, berhasil meraih 5 piala dan 7 nominasi.

Marcus Aurelius Antoninus sendiri merupakan seorang kaisar Romawi yang berkuasa pada tahun 161 sampai dengan 180. Beliau juga dikenal sebagai seorang filsuf Stoa yang terkenal zaman dahulu.

Pada rentang 14 tahun kepemimpinannya itulah, dia juga menghadapi wabah penyakit yang bahkan terburuk di Eropa, karena mengakibatkan kematian sampai dengan 5 juta orang di sana. Wabah ini dinamakan Antoninus, seperti dinisbahkan pada nama terakhirnya. Hal ini tercatat juga pada artikel The Guardian berjudul “Stoicism in a time of pandemic: how Marcus Aurelius can help”.

Saking mengerikannya wabah Antoninus ini, Levasseur melukisnya dengan judul “The angel of death striking a door during the plague of Rome”, yang bermakna bahwa malaikat maut mendobrak dari pintu ke pintu warga saat wabah itu terjadi, sementara para korban berjatuhan dengan banyak mayat terkapar di sekitar pintu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement