Rabu 17 Feb 2021 13:10 WIB

Gunakan 60 Persen Komponen Lokal, Gelis Menyasar Segmen UMKM

PT Solar Panel Indonesia menyebut Gelis diciptakan untuk mendukung segmen UMKM

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Solar Panel Indonesia (SPI) membuat motor gerobak Listrik (Gelis) dengan berbagai model. Pihaknya pun bekerja sama dengan PT Hebat milik Kaesang
Foto: istimewa
PT Solar Panel Indonesia (SPI) membuat motor gerobak Listrik (Gelis) dengan berbagai model. Pihaknya pun bekerja sama dengan PT Hebat milik Kaesang

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah mendorong penggunaan kendaraan bertenaga listrik. Tak terkecuali di sektor kendaraan niaga ringan alias komersial.

Kebijakan tersebut disambut PT Solar Panel Indonesia (SPI). Perusahaan lokal ini membuat motor gerobak Listrik (Gelis) dengan berbagai model. 

"Pabrik kami di Bogor. Kami semua memiliki pengalaman di bidang otomotif, sehingga kami coba buat terobosan dengan menghadirkan kendaraan roda tiga bertenaga listrik," ujar Chief Marketing Officer PT Solar Panel Indonesia, Ary Tjahyono di Jakarta. 

Dia menyebutkan, kendaraan ini diproduksi menyasar konsumen UMKM. Gelis diciptakan untuk mendukung pengembangan UMKM. 

"Kami juga bekerja sama dengan PT Hebat milik Kaesang. Di mana kendaraan ini akan digunakan UMKM," ujarnya. 

Dia menuturkan gerobak listrik Gelis 60 persen menggunakan komponen dalam negeri, seperti sasis, baterai dan lainnya. Kendaraan ini memiliki beberapa model yakni Gelis Pick Up, Gelis Garbage, Gelis Retro, hingga Gelis Cargo.

Masing-masing dibanderol dari Rp 14 juta hingga Rp 24 juta.  Mesin bertenaga 800 Watt, dengan baterai 26 Ampere Hour (AH). Pengecasan hanya butuh tiga hingga empat jam dan cuma butuh sekitar 300 watt listrik untuk isi daya. Kecepatan maksimal dibatasi hanya 30 km per jam untuk standar dengan baterai 26 AH.

CMO PT Hebat, Ansari Kadir mengatakan pihaknya ingin membantu para pedagang kecil dan UMKM agar naik kelas. Salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik Gelis. "Kami punya 800 UMKM binaan dan ini akan terus kami kembangkan. Di Indonesia sendiri ada 10 juta UMKM yang perlu dibantu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement