Seperti diketahui Kemenparekraf telah menyusun tiga strategi utama yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi agar dapat terus menggairahkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah dicanangkan Presiden pada 2020, Kemenparekraf juga telah melaksanakan program Beli Kreatif Lokal yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pemasaran produk artisanal ekonomi kreatif subsektor fashion, kriya, dan kuliner di wilayah Jabodetabek.
Wilayah Jabodetabek saat itu merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak pandemi termasuk kebijakan antisipasi misalnya pembatasan pergerakan. Program tersebut telah memfasilitasi artisanal untuk on boarding di enam e-commerce dan dua jasa transportasi online.
"Dalam kurun waktu enam bulan, program tersebut telah berhasil meningkatkan rata-rata omzet penjualan sebesar 60 persen dan melibatkan 6.738 tenaga kerja," katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, pada 2021, Kemenparekraf melanjutkan program turunan GerNas BBI. Untuk memfasilitasi artisanal Indonesia di Sumatera Utara melalui program Beli Kreatif Danau Toba. Produk artisanal tersebut masuk dalam ekonomi kreatif subsektor fesyen, kuliner, dan kriya.
Program ini juga bertujuan untuk mempromosikan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang harus dikawal perkembangannya sesuai arahan Presiden Joko Widodo. "Melalui program ini, Kemenparekraf/Baparekraf ingin mendorong masyarakat untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap pembelian dan penggunaan produk asal Sumatra Utara. Sehingga kita dapat berpartisipasi pada pemulihan perekonomian nasional," ujar dia.