EKBIS.CO, NEW YORK -- Seniman pemahat patung banteng yang menjadi ikon Wall Street, New York, dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (19/2) malam. Arturo Di Modica meninggal pada usia 80 tahun di kampung halamannya, Sisilia, Italia.
Pemahat patung banteng perunggu tersebut sebelumnya telah mengalami sakit selama beberapa waktu. Sebelum kematiannya, Di Modica sedang mengerjakan prototipe patung kuda kembar untuk kota Sisilia.
Di Modica telah tinggal di New York selama lebih dari 40 tahun. Ia tiba pada tahun 1973 dan membuka studio seni di lingkungan SoHo kota. Awal mula cerita patung banteng ini menjadi ikon Wall Street ini cukup unik.
Dengan menggunakan truk dan alat berat, Di Modica memasang patung banteng perunggu di pusat bursa perdagangan saham New York tanpa izin, tepatnya pada 16 Desember 1989. Di Modica menghabiskan 350 ribu dolar AS untuk membuat patung tersebut.
Patung yang terbuat dari perunggu itu memiliki berat 3,2 ton dengan tinggi 3,4 meter dan panjang 4,9 meter. Patung yang disebut juga sebagai Charging Bull atau Wall Street Bull itu melambangkan ketahanan ekonomi AS setelah kehancuran pasar saham tahun 1987.
"Itu adalah masa krisis. Bursa Efek New York hilang dalam satu malam lebih dari 20 persen, dan begitu banyak orang jatuh ke dalam depresi paling hitam," Di Modica dalam sebuah wawancara awal bulan ini, dikutip AP NEWS.
Awalnya banyak yang menganggap patung banteng itu sebagai sebuab lelucon provokasi. Namun seiring berjalannya waktu, patung banteng itu menjadi salah satu monumen yang lebih banyak dikunjungi di New York.
Dalam wawancara La Repubblica, Di Modica merinci proses peletakkan patung banteng tersebut pertama kalinya di Bursa Efek New York. Menurutnya, proses peletakan patung banteng dilakukan dengan sangat cepat dengan bantuan sekitar 40 orang teman, derek dan truk.