Ia mengatakan, cabai termasuk tanaman yang terus berproduksi sepanjang tahun. Tommy menjelaskan, beberapa lokasi bencana banjir saat ini diketahui melanda kawasan sentra cabai yang siap melakukan panen.
Meski demikian, pihaknya belum dapat menjelaskan lebih detail mengenai dampak penurunan produksi cabai akibat banjir yang terjadi. Ia mengatakan, para petugas lapangan masih fokus menangani banjir sembari melakukan pencatatan dan penghitungan kawasan cabai yang terendam.
Selain menganggu produksi, kegiatan transportasi cabai dari sentra ke pusat-pusat kota juga mengalami gangguan. Alhasil, alur distribusi barang mengalami gangguan dan keterlambatan. Hal itu tentunya berdampak pada minimnya pasokan yang masuk ke pasar ritel.
"Hujan dan banjir tidak hanya mempengaruhi produksi, bahkan juga transportasi yang mengalami kendala," kata dia.
Adapun untuk langkah jangka pendek, Tommya mengatakan, Kementan segera melakukan gerakan tanam cabai di sejumlah daerah yang tidak mengalami kebanjiran. Kementan akan memberikan bantuan bagi para petani agar segera terealisasi.
Namun, ia juga belum bisa memastikan seberapa luas kawasan yang bisa digunakan dan target produksi untuk menggantikan potensi panen yang hilang akibat banjir. "Kami belum bisa sampaikan detailnya karena kita masih mengolah datanya. Yang penting kami lakukan langkah solusi dari pada tidak sama sekali," katanya.