Rabu 24 Feb 2021 06:46 WIB

Listrik Terdampak Banjir DKI Jakarta Sudah Pulih

500 gardu dan 146 ribu pelanggan yang sebelumnya terdampak banjir telah menyala lagi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas PLN mengecek gardu listrik yang terendam banjir di wilayah DKI Jakarta (ilustrasi)
Foto: Dok PLN
Petugas PLN mengecek gardu listrik yang terendam banjir di wilayah DKI Jakarta (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian ESDM memastikan tim PLN berhasil menyalakan kembali seluruh gardu dan pelanggan terdampak banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya. Total 500 gardu dan 146 ribu pelanggan yang sebelumnya terdampak banjir telah menyala kembali, Selasa (23/2) pagi.

"Laporan PLN bahwa pagi ini pada pukul 05.00 pagi tadi, gardu terakhir di daerah Kemang sudah berhasil diatasi dan dinyalakan kembali," ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta (23/2).

Baca Juga

Agung menyampaikan, sebelumnya Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta ke jajaran manajemen PLN untuk terus mengevaluasi proses penanganan layanan listrik untuk masyarakat dengan mengedepankan prosedur keamanan yang ketat, saat meninjau langsung Posko Siaga Banjir PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya), Ahad (21/2).

Mengantisipasi curah hujan tinggi di wilayah DKI Jakarta, PLN terus menyiagakan 38 perahu karet guna membantu pengamanan kelistrikan saat banjir. Selain itu PLN juga menyiagakan 2.371 personel tersebar di 34 posko, 10 unit genset, 41 unit UPS, 23 unit gardu bergerak, 7 unit kabel bergerak, 15 unit trafo bergerak serta 7 kendaraan deteksi dan operasional di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Melalui keterangan resminya, PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir. Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement