EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari ini ditutup menguat 38 poin atau naik 0,62 persen ke posisi 6.289. IHSG menguat seiring dengan pergerakan bursa saham Asia yang mayoritas mengalami kenaikan.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan, pasar saham merespons positif keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, untuk tidak menaikkan suku bunga acuan.
"Pernyataan Powell mendapat respons yang baik dari pelaku pasar di mana Bank Sentral dinilai mampu meyakinkan publik, terutama pada investor pasar obligasi terkait kebijakan moneter dari Bank Sentral," kata Nico, Kamis (25/2).
The Fed belum akan menaikkan suku bunga acuan sampai inflasi mencapai target di dua persen. Nico melihat adanya potensi inflasi naik di atas dua persen pada musim semi ini, namun dapat kembali turun pada akhir tahun.
Dari dalam negeri, menurut Nico, pelaku pasar mencermati progres distribusi vaksin Covid-19 yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan dari pandemi. Selain itu, upaya vaksinasi mandiri oleh pelaku usaha diharapkan dapat ikut membantu percepatan yang dinilai dapat berdampak pada keyakinan pelaku usaha.
Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham-saham yang mendominasi penguatan, di antaranya, JPFA, UNTR, TOWR, AKRA, MNCN. Sedangkan, saham-saham yang medominasi penurunan, di antaranya, ACES, JSMR, BMRI, UNVR, TBIG.
Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar, di antaranya, INPC, BBYB, BANK, BGTG, FPNI. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, di antaranya, SGER, DGNS, FIRE, FPNI, ACES.
Sektor infrastruktur, pertambangan, perdagangan, industri dasar, keuangan, properti, perkebunan mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG hari ini. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 61 miliar.