EKBIS.CO, SEMARANG--PT. Pupuk Indonesia (Persero) menambah jumlah stok pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Tengah hingga dua kali lipat lebih guna menjamin ketersediaan sekaligus memenuhi kebutuhan para petani.
"Per tanggal 24 Februari 2021, kami telah menyiapkan 144.016 ton pupuk bersubsidi di gudang-gudang lini III di Provinsi Jawa Tengah atau melebihi stok pupuk minimal yang ditentukan pemerintah sebanyak 68.292 ton," kata Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana di Semarang, Ahad (28/2).
Adapun rincian dari stok pupuk bersubsidi tersebut adalah 69.935 ton pupuk urea, 32.372 ton pupuk NPK, 18.812 ton pupuk ZA, 15.578 ton pupuk SP 36, dan 7.322 ton pupuk organik.
Menurut dia, stok pupuk sebanyak dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan stok minimal pupuk bersubsidi di Jateng. Pupuk tersebut siap disalurkan kepada petani sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
Ia menjelaskan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2020, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-RDKK, dan memiliki kartu tani."Petani yang belum mendapatkan kartu tani tetap kami layani secara manual selama yang bersangkutan terdaftar di e-RDKK," ujarnya.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi, lanjut dia, Pupuk Indonesia akan selalu mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku seperti Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian secara nasional mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV.
Kemudian, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2020 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2021.
Sebagai alternatif, Pupuk Indonesia juga mempersiapkan stok pupuk nonsubsidi di Jateng sebanyak 22.422 ton per tanggal 24 Februari 2021 dengan rincian dari stok pupuk nonsubsidi di lini II dan III Pupuk Indonesia di Jawa Tengah adalah 16.349 ton pupuk urea, 6.028 ton pupuk NPK, serta 45 ton pupuk ZA."Pupuk nonsubsidi dapat digunakan bagi petani yang belum terdaftar dalam e-RDKK, atau bagi petani yang belum tercukupi kebutuhannya," katanya.
Senior Vice President Wilayah I Pupuk Indonesia Agus Susanto menambahkan untuk memperkenalkan produk pupuk nonsubsidi lebih lanjut kepada masyarakat, pihaknya telah meluncurkan Program Agro Solution yang mendampingi petani dalam menjalankan siklus pertanian, dengan memberikan kemudahan akses bagi petani dalam mendapatkan modal usaha, pupuk, benih, serta obat-obatan berkualitas, juga memberi jaminan "offtaker" atau pembeli dan asuransi yang melindungi petani jika terjadi gagal panen.
"Program ini dijalankan oleh lima anak perusahaan produsen pupuk dari Pupuk Indonesia, dengan PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Petrokimia Gresik sebagai perusahaan yang melaksanakan program tersebut di Provinsi Jateng," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pupuk Indonesia juga mengimbau semua para petani segera mengurus persyaratan agar bisa memperoleh pupuk bersubsidi sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.