EKBIS.CO, JAKARTA -- Reksa dana dengan risiko rendah seperti reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan reksa dana pasar uang (RDPU) menjadi jenis reksa dana yang paling diminati di masa pandemi. Direktur & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula menyampaikan terjadi pergeseran tren jenis reksa dana.
"Dalam kondisi pandemi ada ketidakpastian pasar yang cenderung volatil, ini mendorong investasi di MAMI cenderung dipilih instrumen-instrumen yang lebih kecil risikonya," katanya dalam Media Briefing MAMI, Selasa (9/3).
Maka dari itu, minat investor bergeser ke RDPU dan RDPT. Hal ini terlihat dari pertumbuhan AUM RDPU MAMI yang tumbuh hingga 118 persen, sementara RDPT tumbuh hingga 86 persen.
Menurutnya, tren ini sejalan dengan yang terjadi di industri. Ezra menambahkan, AUM MAMI dengan total Rp 97,2 triliun didominasi oleh aset kelas efek bersifat utang yakni RDPT dengan porsi 53 persen. Diikuti oleh reksa dana saham sebesar 30 persen, reksa dana pasar uang sebesar 11 persen, dan lainnya enam persen.
Presiden Direktur MAMI, Afifa mengatakan tahun lalu juga terjadi peningkatan jumlah investor baru yang sangat signifikan. Dari total 655 ribu nasabah MAMI, sebanyak 351 ribu diantaranya adalah nasabah baru di tahun 2020.
"Memang setengah peningkatan investor itu dari tahun lalu, pertumbuhan terbesar terjadi di akhir tahun lalu," katanya.
Hal ini terjadi karena minat investasi yang meningkat di tengah pandemi. AUM reksa dana MAMI tumbuh sebesar 66,2 persen atau Rp 19,7 triliun, menjadi sebesar Rp 49,4 triliun pada akhir Desember 2020.
Pertumbuhan yang fenomal di tahun lalu didorong oleh banyak faktor, diantaranya tata kelola perusahaan yang baik, jaringan distribusi yang kuat, inovasi produk dan layanan, serta edukasi finansial. Data OJK juga menunjukkan bahwa MAMI berada di peringkat teratas pada kategori AUM reksa dana pendapatan tetap yakni sebesar Rp20,2 triliun.