EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, sejumlah sentra cabai di wilayah Jawa siap memasuki masa panen. Diharapkan, harga yang tinggi hingga tingkat konsumen bisa perlahan mulai menurun.
"Ada beberapa sentra produksi yang akan panen dalam waktu dekat, seperti di Garut, Bandung, Temanggung, Blitar, Kediri, dan daerah-daerah lainnya," kata Direktur Sayuran dan Tanamab Obat Kementan, Tommu Nugraha kepada Republika.co.id, Rabu (17/3).
Kendati demikian, ia mengatakan, pihaknya belum menghitung pasti berapa produksi yang bisa dihasilkan. Adapun untuk bisa kembali ke harga normal, Tommy mengatakan yang pasti harga akan kembali menurun sesuai harapan.
"Insya Allah, dalam beberapa minggu ini juga sudah panen dan puasa nanti sudah panen terutama di daerah-daerah yang tidak terkena banjir," kata dia.
Sementara panen akan dimulai, Kementan melakukan upaya gerakan tanam cabai pada luasan wilayah sekitar 5.000 hektare (ha). Ia mengatakan, upaya itu sebagai antisipasi tambahan agar stok cabai nasional dapat lebih aman.
Tommy menambahkan, Kementan menggandeng BUMN Klaster Pangan, PT RNI (Persero) untuk menjadi penyerap hasil cabai petani. Kerja sama itu diharap dapat mempermdah penyerapan hasil cabai dan distribusinya.
Baca juga : Pesepeda yang Ditabrak Mercedez Dirawat di Singapura
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid, mengatakan, cabai yang masuk masa panen saat ini merupakan hasil dari penanaman empat bulan yang lalu.
Mayoritas panen kali ini merupakan hasil dari wilayah sentra di dataran tinggi sehingga tidak mengalami gangguan dampak banjir yang sempat terjadi. "Tidak ada yang bisa memastikan pasti akan turun, tapi ini baru ada panen ya kita harapkan harga juga bisa turun," kata Abdul.
Ia mengatakan, hingga awal April kemungkinan harga cabai masih stabil tinggi. Namun, masih ada waktu sekitar dua bulan hingga menjelang lebaran untuk bisa mulai mencukupi kebutuhan cabai masyarakat.