Jumat 19 Mar 2021 18:02 WIB

Mentan Minta Bulog Optimal Serap Gabah Petani

Bulog ditugaskan untuk mengadakan gabah atau beras untuk stok cadangan pemerintah

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengecek kualitas gabah kiriman dari petani di Gudang Perum BULOG di Kampung Legok, Serang, Banten, Jumat (5/3/2021). Sekretaris Perusahaan Perum BULOG Awaludin Iqbal menyatakan selama Januari-Februari 2021 pihaknya telah menyerap 35 ribu ton gabah petani dan hingga akhir tahun ditargetkan akan menyerap 1,45 juta ton gabah petani guna melindungi petani supaya harga gabah stabil saat panen dan di tingkat konsumen serta untuk menjaga stok beras nasional.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pekerja mengecek kualitas gabah kiriman dari petani di Gudang Perum BULOG di Kampung Legok, Serang, Banten, Jumat (5/3/2021). Sekretaris Perusahaan Perum BULOG Awaludin Iqbal menyatakan selama Januari-Februari 2021 pihaknya telah menyerap 35 ribu ton gabah petani dan hingga akhir tahun ditargetkan akan menyerap 1,45 juta ton gabah petani guna melindungi petani supaya harga gabah stabil saat panen dan di tingkat konsumen serta untuk menjaga stok beras nasional.

EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta Perum Bulog menyerap gabah petani secara optimal di tengah masa panen raya periode Maret–April 2021.

“Saya mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian untuk bekerja sama dengan Perum Bulog dan hari ini saya sudah bersurat kepada Direktur Bulog untuk maksimalkan penyerapan gabah di lokasi panen untuk menjaga harga," kata Syahrul dalam pernyataan resminya, Jumat (19/3).

Ia mengatakan, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, Perum Bulog mendapatkan penugasan khusus untuk melakukan pengadaan gabah atau beras untuk stok cadangan beras pemerintah.

Pengadaan gabah atau beras tersebut, mengacu pada ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP). Ketetapan HPP, diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

Kementan, menurut Syahrul, juga berkomitmen turut aktif menjaga harga jual gabah petani. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Pembentukan tim ini dituangkan dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28 Tahun 2021.

“Kita bantu petani semaksimal mungkin. Saya meminta jajaran Kementerian Pertanian membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani guna menstabilkan harga gabah di tingkat petani,” tegas Syahrul.

Tim Terpadu ini terdiri atas Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Tim ini akan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP.

Berdasarkan laporan di lapangan, kata Syahrul, tim sudah mulai bekerja. Ia mencontohkan seperti di Sragen, Jawa Tengah, dengan menyerap gabah petani sebanyak 17.580 ton dan di Banten sebanyak 53 ribu ton.

“Langkah serap gabah ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga penurunan harga akibat panen raya bisa diantisipasi dan dapat memenuhi caadangan beras pemerintah. Semoga dengan langkah ini harga gabah tidak anjlok lagi, dan petani bisa sejahtera. Itulah harapan kita semua,” kata Syahrul.

Lebih lanjut, Mentan mengatakan dirinya akan fokus mengawal produksi dan peningkatan kesejahteraan petani serta tidak masuk pada isu impor.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement