Ahad 21 Mar 2021 00:02 WIB

DDT Manggarai - Cikarang Paket A Tahap 1 Capai 98 Persen

DDT Manggarai-Cikarang biayanya mencapai sekitar 5 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pekerja beraktifitas di proyek revitaliasi Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Menurut data Direktorat Jenderal Perkeretaapian, revitalisasi stasiun Bekasi yang menjadi bagian dari pembangunan jalur dwi ganda (Double-Double Track/DDT) Mangggarai-Cikarang telah mencapai 44 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Sejumlah pekerja beraktifitas di proyek revitaliasi Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Menurut data Direktorat Jenderal Perkeretaapian, revitalisasi stasiun Bekasi yang menjadi bagian dari pembangunan jalur dwi ganda (Double-Double Track/DDT) Mangggarai-Cikarang telah mencapai 44 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Progres pembangunan proyek jalur dwi ganda kereta api atau double-double track (DDT) Paket A tahap I Manggarai - Cikarang secara keseluruhan sudah mencapai 98 persen. Proyek tersebut meliputi pembangunan Stasiun Jatinegara, Matraman, dan Manggarai, sisi barat new track elevated Manggarai – Jatinegara dan Bukit Duri – Cikini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau progres pembangunan proyek DDT Paket A Tahap 1 di Stasiun Jatinegara pada Sabtu (20/3). Tinjauan dilakukan untuk memastikan proyek pembangunan terus berjalan dengan baik.

Baca Juga

Pembangunan gedung Stasiun Jatinegara sudah selesai 100 persen. Stasiun Jatinegara sudah dilengkapi fasilitas yang memadai seperti 4 peron, 8 jalur kereta, bangunan stasiun 2 lantai, perpindahan penumpang melalui lantai 2 bangunan stasiun (area concourse), panjang peron dan shelter seragam, dilengkapi fasilitas bagi kaum difable, dan fasilitas lainnya.

"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan perkembangan pembangunan perkeretaapian kita. Kita lihat bahwa Stasiun Jatinegara dan jalur keretanya sudah selesai dengan jalur elevated (overtrack station) sehingga pelayanannya menjadi lebih baik. Kita juga akan lakukan ini di Manggarai yang akan menjadi pusat stasiun kereta api jarak jauh,” kata Budi, Sabtu (20/3).

DDT Manggarai-Jatinegara diharapkan dapat lebih mempermudah mobilitas masyarakat di wilayah Jabodetabek dengan bertambahnya jumlah kapasitas pergerakan kereta api jalur Bekasi maupun Bogor line.

"Dengan adanya DDT ini pastinya memberi manfaat yang banyak seperti untuk memisahkan perjalanan KA Jarak Jauh / Main Line dengan KRL / Commuter Line, mengurangi keterlambatan perjalanan kereta, meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan yang paling penting meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan perjalanan KA," kata Budi.

Budi mengatakan, Kemenhub melalui Ditjen Perekeretaapian terus bekerja keras menyelesaikan berbagai proyek prasarana perkeretaapian nasional yang membutuhkan alokasi anggaran yang besar. Mulai dari membangun infrastruktur kereta api seperti rel kereta, gedung-gedung stasiun, sistem persinyalan, pekerjaan sipil (pondasi, jembatan disekitar jalur rel dan stasiun dan-lain-lain), juga membiayai perawatan jalur KA.

“Saya berterima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah mengalokasikan dalam setahun kurang lebih Rp 10-17 triliun untuk proyek di Kereta Api. Untuk pembangunan DDT Manggarai-Cikarang sendiri biayanya mencapai sekitar 5 triliun lebih,” ucap Menhub.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement