Otoritas China menjamin privasi maksimal bagi pengguna yuan digital (mata uang digital nasional/CBDC) melalui fitur transaksi anonim, tapi hanya dalam jumlah terbatas.
Kepala Lembaga Penelitian Mata Uang Digital Bank Rakyat China, Mu Changchun membicarakan hal itu di Forum Pembangunan China 2021, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (23/3/2021).
"CBDC yang sepenuhnya anonim tidak layak karena mata uang digital nasional harus memenuhi persyaratan terkait antipencucian uang, pembiayaan kontra teroris, dan antipenghindaran pajak. Namun, bukan berarti yuan digital tak memiliki privasi pengguna," jelas Mu.
Baca Juga: Bank Sentral Ini Gak Larang Investor Ritel Beli Bitcoin dkk Kok, Cuma Larang yang ....
Baca Juga: Bursa Efek Ini Beri Lampu Hijau Buat ETF Cryptocurrency Baru di ....
Fitur utama yuan digital adalah anonimitas terkendali, di mana pemerintah menyediakan alat tertentu untuk memastikan privasi pengguna dan keamanan finansial.
Mu menambahkan, "Operator telekomunikasi yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan yuan digital tak boleh mengungkapkan data pribadi dan nomor telepon pengguna kepada pihak ketiga, termasuk bank sentral."
Sebab, informasi pembayaran pengguna akan terenkripsi dalam bentuk sub-wallet. Selain itu, yuan digital juga mendapat dukungan anonimisasi ID dan sistem perlindungan data pribadi.
"Yuan digital pun memiliki mekanisme manajemen kontrol internal sesuai dengan hukum China yang berlaku," imbuh Mu.
Guna melindungi privasi pengguna, Bank Rakyat China juga berniat mengadopsi desain CBDC yang memungkinkan transaksi anonim dalam jumlah kecil.
"Singkatnya, perlincungan privasi pengguna oleh yuan digital adalah yang tertinggi dari semua alat pembayaran saat ini," jelas Mu lagi.