Jumat 26 Mar 2021 09:51 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Terkerek Bursa Global

Investor memburu saham-saham yang berkaitan erat dengan fase pemulihan ekonomi AS.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
IHSG menguat 0,13 persen ke level 6.130,76 setelah sebelumnya sempat turun sesaat ke zona merah.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
IHSG menguat 0,13 persen ke level 6.130,76 setelah sebelumnya sempat turun sesaat ke zona merah.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak campuran pada perdagangan pagi ini, Jumat (26/3). IHSG menguat 0,13 persen ke level 6.130,76 setelah sebelumnya sempat turun sesaat ke zona merah.

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpeluang mengalami pembalikan arah dengan penguatan terbatas pada hari ini. Pergerakan IHSG ini diperkirakan akan sejalan dengan bursa global.

"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka naik mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam di mana DJIA, S&P 500 dan NASDAQ reli dan berakhir di teritori positif dan mencatatkan kenaikan harian pertama dalam tiga hari terakhir," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (26/3). 

Menurut riset, investor memburu saham-saham yang berkaitan erat dengan fase pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada saat yang sama, investor juga melakukan aksi beli atas saham Apple dan Tesla yang harganya sudah terkoreksi cukup dalam. Di tambah lagi dengan investor institusi gencar melakukan portfolio rebalancing di akhir kuartal I 2021.

Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka minyak mentah jenis WTI dan Brent merosot lebih dari 4 persen di picu kekhawatiran mengenai permintaan seiring dengan pemberlakuan kembali kebijakan lockdown di Eropa dan Asia sehingga mengalahkan masalah pasokan akibat gangguan arus lalulintas kapal di Terusan Suez.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Teasury) terlihat stabil dengan yield US Treasury yang bertenor 10 tahun bertahan di sekitar 1,63 persen. Investor menantikan kemungkinan inflasi di AS melalui rilis data Personal Income (Februari) dan Consumption Expenditure (Februari) nanti malam. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement