EKBIS.CO, JAKARTA--PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) mulai hari ini menerapkan layanan Genose di Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo dan Bandara Juanda Surabaya. Direktur Utama AP I mengimbau penumpang yang ingin menggunakan layanan Genose sebagai syarat perjalanan harus tiba lebih awal karena masih terbatas.
"Bagi calon penumpang yang ingin menggunakan layanan Genose di bandara, diharapkan dapat tiba di bandara tiga hingga empat jam sebelum waktu keberangkatan," kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (31/3).
Waktu operasional layanan Genose di Bandara Internasional Yogyakarta yaitu pukul 04.00 WIB hingga 19.00 WIB. Terdapat lima mesin Genose sehingga kapasitas setiap jamnya sebanyak 50 pemeriksaan atau 700 pemeriksaan selama 14 jam waktu operasional. Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Internasional Yogyakarta perharinya sekitar 1.800 penumpang.
Sementara itu, waktu operasional layanan Genose di Bandara Juanda Surabaya yaitu pukul 11.00 WIB hingga 19.00 WIB. Terdapat 10 mesin Genose sehingga kapasitas setoap jamnya sekitar 100 pemeriksaan kantong udara atau 800 pemeriksaan selama delapan jam waktu operasional. Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Juanda perharinya sekitar enam ribu penumpang perhari.
"Setelah dilakukan simulasi, dapat diperkirakan bahwa waktu layanan pemeriksaan Genose yang dibutuhkan calon penumpang sejak pendaftaran hingga menerima hasil berkisar antara 20 hingga 30 menit," tutur Faik.
Berdasarkan keterbatasan tersebut, Faik mengimbau calon penumpang tidak hanya mengandalkan layanan tes Genose saja. Dia mengatakan, penumpang tetap bisa menggunakan layanan tes swab antigen dan PCR untuk menghindari penumpukkan antrean.
Meskipun begitu, Faik memastikan AP I tetap berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukkan antrean layanan Genose di bandara. Dia mengatakan, AP I mengerahkan sejumkah petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan dari penyedia layanan Farmalab, Angkasa Pura Supports sebagai mitra penyedia layanan, dan petugas bandara.
"Petugas kami juga sejak awal berupaya mengidentifikasi potensi terjadinya penumpukkan. Ketika teridentifikasi potensi itu, petugas kami akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin memggunakan layanan Genose ke layanan antigen atau PCR," ujar Faik.
Prosedur dan alur penggunaan Gonose di kedua bandara AP I tersebut yaitu pertama, penumpang menuju tempat pendaftaran untuk mengambil nomor antrean. Untuk sementara, pendaftaran dapat dilakukan secara manual maupun melalui aplikasi.
Selanjutnya, calon penumpang melakukan pembayaran di tempat pembayaran yang terpisah dari tempat pendaftaran. Setelah melakukan pembayaran, calon penumpang mengambil sampel napas di bilik yang telah disediakan dekat tempat pembayaran sesuai dengan nomor urut.
Lalu, calon penumpang menyerahkan kantong udara kepada petugas. Selanjutnya, petugas operator Genose melakukan pemeriksaan kantong udara dengan alat Genose.
Selama menunggu hasil, calon penumpang menunggu di ruang tunggu pengambilan sampel Genose. Calon penumpang dapat mengambil hasil tes setelah petugas akan memanggil nomor urut dan identitas calon penumpang.
Faik mengatakan, jika hasil tes Genose positif maka petugas akan memberikan konsultansi, informasi, dan edukasi tekait hasil pemeriksaan dan menyarankan penumpang untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Selain itu juga memberikan surat rujukan atau surat keterangan hasil pemeriksaan untuk dilaporkan calon penumpang ke puskesmas sesuai domisili.
"Kemudian petugas keamanan akan mengarahkan calon penumpang untuk meninggalkan bandara dengan tetap melakukan protokol kesehatan 3M dengan benar," jelas Faik.
Jika hasil tes negatif, calon penumpang dapat melanjutkan proses keberangkatan selanjutnya dengan menunjukkan hasil Genose negatif kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk divalidasi. Faik menuturkan, calon penumpang juga menunjukkan hasil Genose yang sudah divalidasi ke petugas maskapai saat proses check in dan boarding.