EKBIS.CO, BANDUNG – Bank BJB kembali mendulang prestasi sebagai agen pembangunan perekonomian dengan meraih pengharaan Infobank Top BUMD Award 2021. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi secara virtual, Rabu (31/3).
Ajang awarding ceremony dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai keynote speaker, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri M Ardian, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Supriyatno, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Reynaldi, serta Direktur Utama Bank Sulselbar Amri Mauraga.
Sematan ‘The Best’ diraih Bank BJB karena berhasil tampil dengan performa sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berkinerja terbaik di Indonesia. Infobank Top BUMD Award sengaja digelar untuk mengapresiasi bank pemerintah daerah yang menunjukan kinerja cemerlang setiap tahunnya.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Reynaldi menyampaikan terima kasih atas apresiasi melalui ajang Top Award 2021. Pihaknya dinilai terbukti berkinerja secara optimal di tengah krisis akibat pandemic Covid-19.
‘’Kami memang memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan pembangunan sesuai visi dan misi pemerintah,’’ ujar Yuddy dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (1/4). Apresiasi dari sejumlah instansi, termasuk Infobank, papar dia, merupakan salah satu bukti bukti terwujudnya komitmen Bank BJB dalam memberikan pelayanan terbaik bagi negeri.
Pihaknya berharap, penghargaan ini akan semakin memotivasi Bank BJB untuk terus menyetak prestasi yang berkelanjutan. Selain itu, papar dia, peran sebagai agen pembangunan ekonomi daerah merupakan ruh Bank BJB yang harus senantiasa dijaga.
Sepanjang 2020, Bank BJB berhasil mencatat pencapaian bisnis positif yang tercermin melalui sejumlah indikator kinerja, di antaranya raihan laba yang mencapai Rp 1,7 triliun. Raihan laba itu tumbuh delapan persen secara year-on-year (y-o-y).
Sementara pada indikator aset, berhasil tumbuh 14,1 persen yoy menjadi Rp 140,9 triliun. Begitupun dengan sektor kredit yang menjadi profit driver, mengalami pertumbuhan 9,1 persen yoy menjadi Rp 95,2 triliun. Begitupun dana pihak ketiga (DPK) tahun 2020 tumbuh di angka 19,1 persen secara tahunan sebesar Rp 106,5 triliun.
