Bank Sentral Jepang (BOJ) memulai eksperimen guna mempelajari kelayakan penerbitan mata uang digitalnya sendiri, Senin (5/4/2021); bergabung dengan upaya bank sentral negara-negara lain.
Melansir Reuters, tahap pertama uji coba akan berlangsung hingga Maret 2022. Langkah itu bakal berfokus pada uji kelayakan teknis dalam 3 langkah.
"Uji coba pertama akan berfokus pada pengujian kelayakan teknis penerbitan, pendistribusian, dan penukaran mata uang digital bank sentral (CBDC)," jelas BOJ dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Rapper Ini Mau Rilis Koin Digital Sendiri, Apa Ya Alasannya?
Baca Juga: Warganet Ramai-Ramai Kritik Shopee, Ternyata Karena Hal Ini!
Kemudian, BOJ akan beralih ke eksperimen tahap kedua yang akan meneliti fungsi secara lebih rinci, seperti: penetapan batas jumlah kepemilikan CBDC bagi setiap entitas.
Direktur Eksekutif BOJ, Shinichi Uchida menambahkan, "Jika perlu, bank sentral akan meluncurkan program percontohan yang melibatkan penyedia layanan pembayaran dan pengguna akhir (konsumen, red)."
Bank sentral global sedang mengembangkan mata uang digital untuk memodernisasi sistem keuangan, mengatasi ancaman cryptocurrency, dan mempercepat pembayaran domestik dan internasional.
China memimpin langkah itu; tetapi BOJ telah mempercepat upaya mengejar ketertinggalan dengan rencana yang mereka ungkap pada Oktober 2020.