EKBIS.CO, JAKARTA -- Perekonomian Indonesia diperkirakan akan meningkat tinggi pada kuartal kedua tahun ini. Adapun perkiraan ini membaik dari kontraksi ekonomi yang tercatat dalam pada kuartal dua 2020.
Ekonom Senior Chatib Basri mengatakan perekonomian Indonesia pada awal 2021 ini telah menunjukkan perbaikan dengan pola pemulihan yang berbentuk lambang sepatu Nike atau swoosh-shaped. Mantan Menkeu era SBY ini pun memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal dua 2021 pun akan mencatat pertumbuhan yang signifikan akibat basis pertumbuhan yang rendah pada kuartal dua 2020 terkontraksi minus 5,32 persen.
“Titik terendah sudah terjadi triwulan dua 2020. Saya tidak terkejut jika kuartal II 2021 pertumbuhan ekonomi akan lompat signifikan karena low based pada tahun lalu. Jadi kita mungkin akan tumbuh cukup signifikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/4).
Lebih lanjut, dia memperkirakan akselerasi perbaikan ekonomi pun akan berlanjut pada semester II 2021. Hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang sudah mulai mengalami peningkatan.
“Karena esensinya krisis ini krisis yang didesain sendiri. Krisis ekonomi terjadi karena kita minta orang tinggal di rumah untuk bisa mengatasi pandemi. Jika orang sudah bisa beraktivitas lagi, aktivitas ekonomi bisa kembali lagi,” ucapnya.
Menurutnya kunci dari pemulihan ekonomi ada dua, yaitu tetap menerapkan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi Covid-19. Hal ini tercermin dari negara lain seperti SIngapura, Australia, dan Selandia Baru, yang menerapkan protokol kesehatan ketat, ekonomi di negara tersebut sehingga dapat pulih dengan cepat meski tanpa adanya vaksinasi.
“Indonesia soal disiplin sulit. Jadi game changer-nya pada vaksinasi Covid-19,” ucapnya.