Jumat 09 Apr 2021 15:26 WIB

Bali Jadi Hub Wisata Medis di Indonesia

Pemerintah akan membangun RS internasional untuk penanganan penyakit spesifik.

Red: Nidia Zuraya
Pulau Bali akan dikembangkan sebagai hub wisata medis di Indonesia. ilustrasi
Foto: www,dephut.go.id
Pulau Bali akan dikembangkan sebagai hub wisata medis di Indonesia. ilustrasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Asisten Deputi (Asdep) Investasi Strategis Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Bimo Wijayanto mengungkapkan perkembangan rencana pemerintah untuk menjadikan Bali sebagai hub wisata medis dan kesehatan atau health tourism. Dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4), Bimo mengungkapkan pengembangan wisata medis di Indonesia akan dilakukan dengan pembangunan rumah sakit internasional untuk penanganan penyakit-penyakit spesifik seperti kanker dan tumor.

"Pembicaraan di ministerial level (tingkat menteri) sudah dilakukan terkait pembangunan rumah sakit yang khusus. Selanjutnya, strategi eksekusi akan sesegera mungkin diturunkan ke level teknis," katanya.

Baca Juga

Bimo menjelaskan alasan Indonesia untuk mengembangkan wisata medis, di mana berdasarkan rilis Bank Dunia, 60 persen turis yang datang ke Malaysia dan 45 persen turis yang datang ke Singapura adalah WNI yang melakukan medical check-up (pemeriksaan medis) dan pengobatan. Dengan tingginya aktivitas masyarakat yang melakukan pariwisata dengan alasan kesehatan, maka pemerintah pun melihat peluang tersebut untuk mendorong wisata medis di dalam negeri.

Pemilihan Bali sebagai salah satu tujuan health tourism, lanjut Bimo, juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan Roland Berger Research, disebutkan bahwa Jakarta, Medan, dan Bali merupakan tiga kota yang sangat potensial menjadi wellness and health tourism hub di Indonesia.

Lebih lanjut, ia menerangkan pemerintah juga terus memperkuat ketahanan kesehatan dan menyiapkan Indonesia agar mampu memasok industri farmasi, yakni dengan mempersiapkan klaster kimia yang ditujukan untuk Bahan Baku Obat di Kawasan Industri Terpadu Batang.Sebelumnya, pemerintah terus mematangkan rencana pembangunan industri wisata medis dan kesehatan (medical tourism) di Indonesia. 

Wisata medis merupakan perjalanan yang dilakukan untuk mendapatkan layanan kesehatan, kebugaran, serta penyembuhan di negara tujuan. Pengembangan wisata medis bertujuan untuk dapat meningkatkan akses pelayanan kesehatan untuk rakyat Indonesia dan meningkatkan kemandirian bangsa dalam bidang kesehatan.

Pengembangan wisata medis dilakukan lantaran berdasarkan analisa PwC pada 2015, Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600 ribu orang, terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat dengan 500 ribu orang wisatawan medis di tahun yang sama. Warga Indonesia memilih perawatan medis ke luar negeri dengan alasan kurang mempunyai layanan medis domestik untuk menyembuhkan penyakit-penyakit khusus.

Pertimbangan lainnya, yakni fakta bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan medis sebesar 3.000 dolar AS hingga 10 ribu dolar AS per orang. Di sisi lain, jumlah wisata medis secara global juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement