EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Mega Syariah menargetkan peningkatan transaksi digital dengan aplikasi mobile banking terkininya, M-Syariah. Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo menyampaikan M-Syariah diharapkan menjadi salah satu penopang untuk terus meningkatkan kinerja ke depan.
"Kami harap jumlah transaksi digital meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pengguna M-Syariah ini," katanya dalam Pre-Launching M-Syariah, Senin (12/4).
M-Syariah telah dilengkapi dengan berbagai fitur finansial perbankan juga fitur kebutuhan religius. Ia berharap peningkatan transaksi bisa lebih dari 200 ribu transaksi dalam satu bulan. Dengan banyaknya fitur, diharapkan traffic dari aplikasi juga dapat meningkat signifikan.
Direktur Operation & Transformation Bank Mega Syariah, Slamet Riyadi menambahkan, hingga saat ini jumlah nasabah M-Syariah yang sudah aktif yakni sekitar 5.000 nasabah. Total transaksi per bulannya mencapai 200-300 ribu transaksi.
"Itu masih kecil, kalau sekarang dengan digital, kami harap ada tambahan transaksi lebih banyak lima lipat, sehingga dalam satu bulan ada satu juta transaksi," katanya.
Ia menargetkan, target jumlah nasabah baru yang onboarding melalui M-Syariah bisa mencapai 50 ribu per bulan. Sehingga di akhir tahun bisa mencapai 500 ribu nasabah. Dengan demikian, Bank Mega Syariah bisa berada di antara jajaran pemain digital syariah lainnya.
Bank Mega Syariah telah menyiapkan berbagai program dan promo untuk pembukaan rekening melalui M-Syariah ini. Seperti hadiah langsung senilai Rp 200 ribu dan e-voucher hingga Rp 300 ribu di merchant rekanan seperti Tokopedia, Shopee, Transmart, dan lainnya.
Rencana peluncuran ini juga dilakukan sebagai strategi mendukung pertumbuhan bisnis Bank Mega Syariah kedepan yang akan fokus di segmen retail. Bank Mega Syariah sendiri mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan walaupun di tengah pandemi.
Pada 2020, laba sebelum zakat dan pajak penghasilan sebesar Rp 173,32 miliar, meningkat sebesar 161,81 persen dibanding tahun 2019. Pencapaian ini didukung dengan peningkatan aset yang meningkat 101,28 persen menjadi Rp 16,12 triliun.