Pemerintah, kata Teten, saat ini ingin mengejar ketertinggalan demi menambah rasio jumlah wirausaha di Indonesia yang sampai saat ini masih di bawah 4 persen. Lalu guna mendorong industri otomotif agar optimal menggunakan komponen dalam negeri, pihaknya berusaha meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam rantai pasok industri komponen otomotif.
Menurut data BPS, tercatat produksi penjualan mobil dari kuartal III ke IV 2020 naik 43,98 persen. Hanya saja secara year on year (yoy) masih turun sebesar 41,83 persen sementara penjualan sepeda motor turun 49 persen secara akumulasi tahunan.
Secara menyeluruh perdagangan mobil, motor, dan reparasi kendaraan bermotor mengalami kontraksi sebesar 9,71 persen pada kuartal IV 2020. Konsumsi masyarakat di tahan ini akan membaik, selaras dengan Data Gabungan Industri.
Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima Farri Aditya mengatakan, selama ini ada banyak peluang yang bisa dikembangkan menjalin kemitraan dengan para pelaku koperasi dan UMKM. Sejauh ini perusahaan sudah menjadi mitra dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk menampung bahan baku salah satunya serat kelapa dari petani lokal, yang tergabung dalam UKM dan koperasi, untuk penguatan ekonomi masyarakat kecil.
“Usaha di bidang komponen otomotif ini akan selalu dibutuhkan ke depan. Bahkan untuk mobil-mobil hybrid masa depan tetap membutuhkan komponen otomotif seperti ini. Industri ini juga ada potensi untuk menyerap UMKM baru,” ujar dia.
PT RMA merupakan pemasok komponen industri otomotif nasional. Di antaranya komponen metal stamping dan lain-lain serta sejak awal fokus pada produksi metal press untuk tensioner dan guide cam chain sepeda motor terkenal di Indonesia.
Perusahaan itu juga menjadi pioner dalam memproduksi insulator assy dush panel, insulator door trim untuk kendaraan roda empat (4 wheels). Kemudian industri manufaktur lainnya di Indonesia, serta produsen Original Equipment Manufacturing (OEM).